Berita Viral

Kisah Haru Pasutri Bertemu dengan Kembaran Anak Mereka yang Diculik 15 Tahun Lalu

Setelah seminggu pasangan itu pun kembali ke rumah sakit untuk menjemput anak mereka, namun siapa sangka hari itu mereka harus menerima kabar buruk.

TRIBUN MEDAN/HO
Pertemuan pasutri dengan anaknya yang hilang belasan tahun lalu. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Takdir kerap kali mempertemukan orang dengan cara yang tak diduga-duga, sama halnya dengan yang dialami pasutri yang dipertemukan dengan anaknya yang hilang belasan tahun lalu.

Kisah pertemuan pasutri dengan anaknya yang hilang belasan tahun lalu itu cukup mengharukan, bagaimana tidak tak ada yang menyangka mereka akhirnya dapat berkumpul kembali tanpa sengaja.

Dikutip dari eva.vn, Rabu (7/6/2024) pertemuan pasutri dengan anaknya yang hilang belasan tahun lalu itu merupakan kisah yang dialami oleh pasutri yang menikah sejak 15 tahun lalu.

Keduanya diketahui menikah dalam kondisi yang cukup sulit sehingga mereka mau tak mau harus banting tulang demi kehidupan sehari-hari dengan memulai bisnis.

Saat sang istri mengandung anak kembar mereka wanita itu masih tetap bekerja lantaran dirinya merasa cukup kuat dan sehat.

Namun takdir berkata lain, kedua putri mereka justru lahir prematur dan tak cukup kuat.

Anak mereka terlahir dengan penyakit kuning dan tanda lahir merah di tangan kirinya.

Beberapa hari setelah melahirkan di rumah sakit, sang istri dipulangkan.

Namun setelah 3 hari di rumah, penyakit kuning kedua anak mereka masih belum membaik sehingga pasangan tersebut harus membawa mereka ke rumah sakit swasta dekat rumahnya untuk berobat.

Di sana kedua putri mereka diminta untuk tinggal di rumah sakit selama seminggu dan orang tua harus meninggalkan anak-anak mereka untuk dirawat oleh dokter.

Setelah seminggu pasangan itu pun kembali ke rumah sakit untuk menjemput anak mereka, namun siapa sangka hari itu mereka harus menerima kabar buruk.

Saat itu sang istri diberitahu oleh dokter dan perawat bahwa anak mereka hanya tinggal satu sedangkan kembarannya diambil oleh orang lain tanpa sepengetahuan mereka.

Meski polisi terlibat aktif dalam pencarian putri mereka, namun keluarga mereka tak kunjung menerima kabar baik

Hal itu pula yang membuat pihak rumah sakit harus memberikan kompensasi kepada mereka dengan jumlah besar dan pencarian terpaksa ditutup karena tak ada lagi informasi tentang putri mereka yang hilang.

Selanjutnya keluarga mereka tetap berusaha mencari di seluruh kota namun hasilnya nihil.

Bertahun-tahun berlalu pasutri tersebut tetap berusaha mencari putri mereka hilang melalui berbagai saluran atau menghabiskan waktu pergi ke tempat-tempat yang mereka curigai meski hasilnya tetap sama.

Tepat 15 tahun ketika sang putri yang baru saja menyelesaikan SMP mereka memutuskan untuk berlibur ke pantai.

Melihat keluarganya bermain di pantai membuat sang suami kembali teringat akan putri mereka yang diculik dulu.

Ia membayangkan betapa bahagianya hidupnya jika kini keluarganya lengkap.

Di tengah liburan itu tiba-tiba saja sang putri datang memperkenalkan teman barunya yang baru saja ia temui di sana.

Pasutri itu sama-sama gemetar dan tercengang ketika melihat anak itu lantaran begitu mirip dengan putri mereka.

Terlebih ketika melihat tangan kiri gadis itu yang terdapat tanda lahir merah persis seperti milik putri mereka yang hilang.

Sang istri sempat diberitahu oleh nenek gadis tersebut bahwa dulunya ibunya melahirkan lima hari sebelum istrinya.

Saat itu bayinya yang prematur meninggal dunia hingga membuatnya merasa begitu kehilangan.

Wanita itu pun menjadi gila lantaran tak percaya bahwa putranya sudah tak ada lagi.

Hal itu pula yang membuatnya nekat bergegas ke rumah sakit untuk menjemput bayi ketika tak ada yang memperhatikannya lalu merawat dan membesarkannya seperti anak sendiri.

Dua tahun yang lalu wanita itu meninggal karena kecelakaan yang tak terduga hingga anak itu harus dirawat oleh sang nenek.

Tak disangka takdir mempertemukan pasutri itu dengan putri mereka dengan cara yang tak pernah terpikirkan.

Sang nenek pun meminta maaf akan dosa anaknya di masa lalu dan mengembalikan anak tersebut kepada orang tua kandungnya.

(cr32/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved