News Video

PTPN II Merusak dan Gusur Sekolah Pakai Buldoser, Sri: Anak-anak Hanya Bisa Lihat Sekolahnya Hancur

Tak hanya merusak rumah warga, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II, juga merusak sekolah di Desa Sampali, Kabupaten Deliserdang.

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tak hanya merusak rumah warga, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II, juga merusak sekolah di Desa Sampali, Kabupaten Deliserdang.

Pengerusakan dan penggusuran itu dilakukan pada Rabu (31/5/2023) lalu.

Saat ditemui di Kantor LBH Medan Jalan Hindu, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sri Kurnia Ida Wati selaku guru di sekolah Paud Sapta Kurnia, menceritakan kesedihannya sembari menangis.

Ia mengatakan, penggusuran itu dilakukan pada saat anak-anak Paud masih berada di lingkungan sekolah sembari menunggu dijemput orang tuanya.

Tak cukup sampai disitu, para anak kecil itu juga menyaksikan pengrusakan sekolahnya menggunakan Buldoser.

"Mereka datangin saya, 'bunda, sekolah kita mau dihancurkan' terluka saya pak, mereka tidak memandang dunia pendidikan, padahal kita sebagai warga negara membantu mencerdaskan anak bangsa, dari titik pendidikan yang terendah. Tapi pendidikan seperti apa yang mereka contohkan kepada anak-anak kami," cerita Sri Kurnia sembari meneteskan air matanya, Jumat (2/6/2023).

Ia juga mengatakan, pada pagi hari, para siswa mendatangi sekolah bersama orang tuanya. Mereka melihat sisa-sisa bahan bangunan yang hancur lebur.

"Hanya puing-puing yang ditemui, orang tua juga bilang 'bunda, anak saya dirumah nangis saja, mereka trauma, mereka bilang sekolah kita sudah cantik'. Gak sanggup saya dengar mereka, jadi saya benar-benar memohon keadilan untuk sekolah saya, dunia pendidikan," ucap Sri Kurnia yang tak henti-hentinya menangis.

Hingga kini, tidak ada itikad baik dari pihak PTPN II maupun Pemkab Deliserdang mengenai pengrusakan sekolah tersebut.

Sri Kurnia juga mengatakan, bahwa ia dan guru lainnya belum mengetahui dimana tempat yang layak untuk melanjutkan proses pembelajaran.

"Untuk siswa/siswi tidak ada (tempat pengungsian), tidak ada pembicaraaan khusus kami akan dipindahkan kemana," ucapnya.

Padahal, lanjutnya, dua minggu yang akan datang, pihak sekolah akan mengadakan acara pelepasan ataupun tamatnya para siswa.

Mereka telah mempersiapkan segala hal untuk memeriahkan acara tersebut.

"Padahal anak-anak itu masih dalam ujian, dan dua minggu lagi mau tamat. Kita sudah persiapkan latihan menari, puisi, doa-doa, semua kita siapkan untuk acara itu, tapi mereka hancurkan itu," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan mengecam keras tindakan PTPN II terkait pengrusakan dan penggusuran paksa rumah di Desa Sampali, Kabupaten Deliserdang.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved