Viral Kisah Bocah SD Dipindahkan Sang Ayah ke SLB padahal Sehat Walafiat, Ternyata Sering Dibully

Viral Kisah Bocah SD Dipindahkan Sang Ayah ke SLB padahal Sehat, Ternyata Sering Dibully

TRIBUN-MEDAN.COM – Beredar di media sosial kisah bocah SD yang dipindahkan sang ayah ke Sekolah Luar Biasa (SLB).

Bukan tanpa sebab, sang ayah memutuskan untuk memindahkan anaknya dari sekolah umum ke Sekolah Luar Biasa (SLB) karena anaknya sering menjadi korban bullying.

Kisah bocah SD yang dipindahkan oleh sang ayah dari sekolah umum ke SLB ini diunggah oleh akun Instagram @undercover.id.

“Seorang ayah terpaksa memindahkan anaknya ke SLB gara-gara anaknya sering mendapatkan perlakuan tak pantas di sekolah sebelumnya,” isi narasi dalam keterangan unggahan @undercover.id.

Dalam video singkat tersebut, terlihat ayah tersebut mengantar anaknya yang mengenakan seragam merah putih ke sekolah SLB.

Video tersebut direkam oleh seorang pria yang tinggal di dekat sekolah SLB tempat anak itu sekolah.

Setelah penasaran, pria yang merekam video tersebut menghampiri ayah itu dan kemudian bertanya mengapa anaknya pindah ke sekolah SLB.

Sang ayah kemudian menjelaskan bahwa anaknya seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak pantas di sekolah sebelumnya, termasuk sering menjadi korban bullying.

Oleh karena itu, ayah tersebut terpaksa memindahkan anaknya ke SLB. Dia menceritakan hal itu dalam bahasa Jawa.

Perekam video tersebut mengungkapkan bahwa anak tersebut menjadi takut karena seringkali dibully oleh teman-temannya di sekolah sebelumnya.

“Sampai takut karena di-bully temannya di sekolah,” ucap perekam video.

Setelah berdialog cukup lama dengan bocah SD dan ayahnya itu, pria yang merekam video tersebut kemudian memberikan sejumlah uang kepada anak tersebut agar dia semangat dalam menjalani sekolah yang baru.

Pria tersebut juga memberikan pesan kepada anak tersebut agar tidak takut dengan teman-teman barunya dan tetap semangat dalam belajar.

Anak tersebut terlihat senang dan bahagia saat menerima uang tersebut dan menyimpannya di saku.