Berita Viral

VIRAL Bocah SD Jalan Kaki Jauh ke Sekolah, Rupanya Pindah SLB Karena Dibully Teman, Buku Disobek

Baru-baru ini, cerita mengenai anak sekolah yang jalan kaki jauh dari rumah kembali viral di media sosial. Kali ini seorang siswa SD di daerah Jawa 

Editor: Liska Rahayu
Tangkapan layar video
VIRAL Bocah SD Jalan Kaki Jauh ke Sekolah, Rupanya Pindah SLB Karena Dibully Teman, Buku Disobek 

TribunnewsBogor.com sudah berusaha mengubungi Satria Bagus lewat akun media sosialnya namun belum mendapat respon.

Identitas Bocah SD Terungkap

Akhirnya terungkap identitas siswa SD yang pindah ke SLB di Salatiga. Terjawab pula alasan mengapa siswa SD pindah ke SLB dari sekolah biasa.

Siswa SD tersebut bernama Muhammad Firmansyah.

Firman lahir pada 17 September 2010, usianya kini masih 12 tahun. Satria Bagus mendapat update informasi soal siswa SD pindah ke SLB.

Menurutnya ada alasan khusus mengapa siswa SD pindah ke SLB. Pada 5 Mei 2023 lalu, Firman melakukan psikotes dari sekolahnya.

Nilai yang didapat dari hasil psikotes tersebut adalah 50.

"Saya mendapat info kalau tidak bisa meneruskan ke sekolah umum karena dia setelah tes IQ mendapat nilai 50. Jadi sepertinya tidak memungkinkan meneruskan di sekolah umum," jelas Satria Bagus.

Ayah Firman, kata Satria, bercerita sebenarnya ia sudah diminta bertahan di sekolah biasa oleh gurunya.

"Ayahnya Firman bercerita sebenarnya dulu itu firman dari sekolah itu bapak ibu gurunya sudah melarang Firman keluar, tapi Firmannya tetap ingin melanjutkan ke tempat sekolah yang sekarang, katanya lebih nyaman," kata Satri Bagus.

Jika dilihat dari hasil tes IQ, nilai 50 masuk dalam kategori disabilitas intelektual ringan.

Disabilitas intelektual ringan memiliki skor IQ 50-70, Sedang 35-49, Parah 20-30, dan tingkat luar biasa skornya di bawah 20.

Sebelumnya netizen dibuat geram bukan kepalang dan kasihan pada Firman.

Bagaimana tidak, ayah dan Firman bercerita ia pindah ke SLB karena sering dibully teman sekolahnya.

"Ten SD kulo digangguni kaleh kancane kulo. (Di SD saya diganggu sama teman saya)" jawab siswa SD.

Sang ayah menerangkan, buku anaknya selalu dicorat-coret oleh siswa lain.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved