BRI
Berawal Jadi Penyalur Dana Bansos PKH, Agen BRIlink Muhammad Nasir Raup Cuan hingga Bisa Beli Rumah
Nasir bercerita dirinya bergabung sebagai agen Brilink berawal dari dipercayakan Bank BRI sebagai agen bantuan sosial PKH.
Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com- Berawal diminta menjadi penyalur Bansos PKH oleh pihak BRI, Muhammad Nasir tak menyangka sukses menjadi agen BRIlink.
Muhammad Nasir pemilik toko kelontong di Jalan Starban, Medan, mengalami kemajuan ekonomi yang cukup pesat sejak menjadi Agen BRILink.
Muhammad Nasir mengaku awalnya bingung saat dikenalkan dengan transaksi digital, tetapi berkat dibantu pihak bank dan belajar, Muhammad Nasir sukses meraih keuntungan besar.
Saat ditemui tribun-medan.com di tokonya, Senin (29/5/2023) tampak Nasir bersama sang istri, Arabiyah sedang melayani pembeli dan nasabah untuk melakukan transaksi menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) BRI.
Nasir bercerita dirinya bergabung sebagai agen Brilink berawal dari dipercayakan Bank BRI sebagai agen bantuan sosial PKH.
"Jadi Agen Brilink itu sejak Oktober 2017. Awalnya kita ditawari BRI menjadi penyalur bansos PKH. Nah di situ kita sempat terkejut harus bagaimana pelaksanaannya. Kita kemudian diajarkan dari pihak BRI yang penting kita bersedia dan kita akan dibantu," ungkap Nasir.
Berdasarkan penjelasan Nasir, dalam satu hari dirinya mampu menerima 60-70 transaksi per hari dan mencapai 2000-an transaksi per bulan.
"Transaksi paling banyak ini untuk tarik tunai dan transfer. Sementara itu, ada juga yang transaksi untuk token, bayar BPJS dan lainnya," ujarnya.
Istri Nasir mengatakan bahwa saat ini mereka mampu top up saldo rekening Rp90 juta- Rp100 juta.
"Saldo Rp 90 jutaan ini bisa sampai lima hari. Kalau cerita dulu untuk top up uang kita masih Rp 30 jutaan," tuturnya.
Adapun untuk rata-rata per bulan, Nasir mampu melakukan transaksi senilai Rp1,4 miliar.
Dengan peningkatan transaksi yang cukup signifikan ini, Arbaiyah tak menyangkal bahwa penghasilan sebagai agen Brilink jauh lebih besar dibandingkan jika harus memiliki usaha warung saja.
"Kalau perbandingannya ini 70 persen lebih besar jika dibantu jadi agen Brilink. Pendapatan kita bisa sampai Rp 5 juta per bulan sebagai agen, kalau untuk warung sekitar Rp 2 juta-Rp 3 jutaan," jelas Arbaiyah.
Selain penghasilan, ia mengaku bahwa menjadi agen Brilink turut membantu banyak masyarakat dalam melakukan transaksi.
"Di sini banyak masyarakat yang kalau tengah malam itu sering transaksi untuk isi token kalau udah habis kan.," ucapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Istri-Muhammad-Nasir-Arabiyah-melayani-pelanggan.jpg)