Running Text Diretas, Tulisan 'Plt Wali Kota Bekasi Bobrok' Muncul saat Pelepasan Jemaah Haji

TRIBUN-MEDAN.COM - Running text LED bertuliskan "Plt Wali Kota Bekasi Bobrok!!!" yang terpampang di Asrama Haji Embarkasi Jakarta Bekasi menghebohkan publik.

Diketahui, running text tersebut muncul saat Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto datang untuk melepas kloter 5 rombongan jemaah calon haji asal Kota Bekasi, Kamis (25/5/2023).

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @jurnalperistiwa_official, tampak tulisan di running text Asrama Haji Bekasi itu dilengkapi tiga tanda seru dengan tulisan berwarna merah.

"Bikin Heboh running teks pada papan LED informasi di Asrama Haji Bekasi yang bertuliskan kritikan terhadap Plt Wali Kota Bekasi. Dengan tulisan Plt Wali Kota Bekasi Bobrok," isi narasi dalam keterangan unggahan @jurnalperistiwa_official.

Running text tersebut berada di gedung utama Asrama Haji Embarkasi Jakarta Bekasi yang ukurannya cukup besar sepanjang atas selasar lobi gedung.

"PLT WALIKOTA BEKASI BOBROK!!!" bunyi tulisan dalam running text itu.

Padahal seharusnya running teks tersebut bertuliskan Selama Datang Jamaah Haji Jawa Barat di Embarkasi Jakarta-Bekasi.

Namun tulisan tersebut seketika berubah lantaran running text tersebut diduga diretas oleh pihak luar.

Menanggapi hal itu, pihak Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi menyampaikan permohonan maaf soal running text yang mendadak muncul tersebut.

Dilansir dari Kompas, Pranata Humas Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi, Fitsa Baharuddin mengatakan bahwa dirinya tak menduga denga insiden itu.

"Kami atas nama UPT Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi menyampaikan permohonan maaf dengan insiden yang baru terjadi," ujar Pranata Humas Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi, Fitsa Baharuddi, Kamis (25/5/2023).

Lebih lanjut, Fitsa mengatakan, Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi akan mencari tahu mengapa kalimat itu bisa muncul secara tiba-tiba.

"Saya belum bisa memastikan dari pihak luar, karena ini belum ada upaya kami mencari tahu penyebabnya apa. Kami juga tidak bisa menuduh si A, si B, atau si C," jelas Fitsa.

Namun, pihak embarkasi haji Jakarta-Bekasi menduga, running text didalangi oleh pihak luar.

Dugaan itu muncul lantaran tidak ada operator yang mengendalikan running text tersebut.