TRIBUN WIKI

Ndurung, Tradisi Menangkap Ikan, Rutin Dilakukan Warga Desa Barusjahe untuk Sambut Pesta Tahunan

Ndurung juga dilakukan untuk menyambut pesta tahunan atau yang disebut dengan kerja tahun. 

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL
Masyarakat Desa Barusjahe, Kecamatan Barusjahe, menggelar tradisi ndurung di kolam desa untuk menyambut kerja tahun, Jumat (26/5/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Ratusan warga Desa Barusjahe, Kecamatan Barusjahe, ramai-ramai berkumpul di kolam ikan milik desa.

Masyarakat melakukan tradisi menangkap ikan dengan menggunakan jaring atau yang disebut dengan bahasa lokal Ndurung.

Kepala Desa Barusjahe Daut Tarigan, mengatakan, ndurung merupakan tradisi yang rutin dilakukan setiap tahunnya.

Ndurung juga dilakukan untuk menyambut pesta tahunan atau yang disebut dengan kerja tahun. 

"Hari ini kita dari masyarakat Desa Barusjahe, melakukan tradisi ndurung massal. Ini kita gelar, dalam rangka menyambut pesta tahunan desa," Ujar Daut. 

Untuk semakin meningkatkan semangat masyarakat dalam melaksanakan tradisi tahunan ini, kegiatan juga sambil diiringi alunan musik tradisional.

Tampak semua masyarakat dengan suka cita dan gembira menangkap ikan dengan menggunakan tanggok. 

Dijelaskan Daut, melalui kegiatan ndurung massal ini juga diharapkan dapat meningkatkan kekompakan dan rasa kebersamaan antar warga desa.

Sebagai rasa syukur dan suka cita menyambut kerja tahun, semua warga Desa Barusjahe baik anak-anak hingga kaum ibu semua tumpah ruah di kolam untuk sama-sama menangkap ikan. 

"Semua warga kita undang ke sini untuk ikut hadir ndurung massal, untuk semakin mempererat kekompakan masyarakat Desa Barusjahe," Ucapnya. 

Informasi yang didapat, kegiatan ndurung dengan kerja tahun merupakan satu kesatuan yang melekat.

Dimana, ndurung merupakan kegiatan panen ikan bersama yang mana nantinya ikan-ikan tersebut juga biasanya akan disajikan saat pelaksanaan kerja tahun. 

Kerja tahun sendiri, digelar oleh desa-desa yang ada di Kabupaten Karo dalam rangka suka cita setelah masa tanam.

Tak sebatas acara seremonial belaka, dalam enam hari pelaksanaan kerja tahun juga memiliki waktu-waktu yang sudah memiliki jadwa kegiatan.

Seperti halnya ndurung ini, dilakukan di hari ketiga menjelang kegiatan puncak di hari keenam.

(mns/tribun-medan.com) 


Caption :  

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved