Sumut Terkini

Sumut Nomor Empat Kasus Gangguan Jiwa Tertinggi di Indonesia, Paling Banyak Usia 15 Tahun ke Atas

Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menduduki nomor urut keempat daerah yang memiliki jumlah kasus gangguan jiwa terbesar di Indonesia.

TRIBUN MEDAN/HO
Wakil Direktur Umum RSJ Prof dr M Ildrem Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah saat diwawancarai beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menduduki nomor urut keempat daerah yang memiliki jumlah kasus gangguan jiwa terbesar di Indonesia.

Hal ini diungkapkan Wakil Direktur Umum RSJ Prof dr M Ildrem Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018.

"Sumut berada di peringkat keempat dengan jumlah kasus 36.146 untuk pravelensi gangguan mental pada penduduk usia 15 tahun ke atas. Kita di bawah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat," katanya, Senin (22/5/2023).

Untuk itu, Ia mengatakan, perlu dilakukan gerakan untuk meminimalisir jumlah kasus tersebut. Apalagi, kata dia, Sumut sendiri merupakan Provinsi dengan kasus terbanyak di Pulau Sumatera.

"Di Sumut sendiri ada beberapa Kabupaten yang terbesar kasus gangguan jiwanya, pertama adalah Medan, Deliserdang, Simalungun, Asahan dan beberapa tambahan kabupaten lain," jelasnya.

Aris menjelaskan, pihaknya saat ini tengah menyiapkan sebuah gerakan yang programnya diberi nama gerakan Eliminasi Disabilitas Intelektual (EDI) Bermartabat.

"Kenapa disebut disabilitas intelektual, karena penyebutannya lebih halus ketimbang ODGJ atau orang gila," katanya.

Ia mengatakaj, program ini merupakan rencana aksi daerah yang mengusung konsep memperioritaskan Kabupaten/Kota yang memiliki banyak kasus, dengan harapan setelah melakukan eliminasi kasusnya bisa didorong untuk ke RSJ.

"Sebab, RSJ kita ini angka keterisiannya nggak pernah tinggi, karena kasus di daerah tidak pernah didorong ke kita (RSJ). Itu makanya gerakkan rencana aksi ini, kasusnya bisa dibawa ke Medan. Hal ini tentu dilakukan dengan cara manusiawi, termasuk mendorong keikutsertaan peran masyarakat, tokoh agama, media, akademisi dan lainnya," jelasnya.

Ke depan, kata Aris, diharapkan lahirnya forum eliminasi disabilitas intelektual ini di Kabupaten/Kota. Menurutnya hal ini sangat penting, karena masalah gangguan jiwa dan mental tidak akan bisa sembuh bila tidak diobati.

"Untuk konsepnya, saat ini sudah dibangun yang bekerjasama dengan Bapelitbang. Jadi segera akan kita siapkan regulasi, seperti Edaran Gubernur, Konsep Pergubnya dengan harapan Provinsi Sumut bisa tereliminir jumlah kasus gangguan mentalnya," pungkasnya.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved