Pilpres 2024

Anies Baswedan Bocorkan Kriteria Cawapres Ideal di Pilpres 2024, Harus Punya 4 Hal Ini

Ada 4 kriteria yang akan menjadi pertimbangan dalam menentukan nama Cawapres.

HO
Hasil survei menunjukkan Anies Baswedan meraih dukungan terbanyak dalam surveri top of mind.  

"Tetapi bu Khofifah banyak dibincangkan di internal karena cool orangnya, kemudian basisnya Jawa Timur, bisa memperkuat elektabilitas mas Anies. Agak bisa kita ambil juga buat pemilih perempuan dan mudah-mudahan terbuka akses ke teman-teman Nahdlatul Ulama," tutur Mardani.

Terkait sosok Menko Polhukam Mahfud MD, Mardani mengatakan PKS sudah pernah membicarakan masalah cawapres ini.

Saat itu, Mardani mengungkapkan Mahfud menyarankan agar cawapres Anies berasal dari internal Koalisi Perubahan.

"Kami waktu PKS ketemu berbincang dalam bab ini, tapi pak Mahfud bijak. Kata pak Mahfud. Ya lebih baik cawapresnya dari koalisi karena itu memperkuat dan buat saya etisnya memang yang dari dalam diprioritaskan, kecuali kalau hasil musyawarah kita melihat bahwa untuk," pungkas Mardani.

LSI Denny JA Sebut Elektabilitas Anies Baswedan Akan Meningkat Jika Approval Rating Jokowi Turun

Direktur LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengungkapkan elektabilitas dari Bakal Calon Presiden Anies Baswedan akan meningkat jika approval rating Presiden Jokowi turun.

Menurutnya hal itu dikarenakan Anies Baswedan diasosiasikan sebagai tokoh di luar pemerintahan.

"Pasti (Elektabilitas Anies naik) karena Anies Baswedan dipersepsikan sebagai tokoh di luar pemerintahan atau oposisi. Sedangkan Ganjar dan Prabowo tokoh yang dianggap penerus Pak Jokowi," kata Adjie di kantor LSI Denny JA di Jakarta Timur, Jumat (19/5/2023).

Lanjut Adjie jika masyarakat tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi, tentunya suaranya akan lari ke oposisi.

"Jadi kalau kemudian mereka yang tidak puas dengan Pak Jokowi meningkat tentunya akan lari ke oposisi dalam hal ini representasinya ada di Mas Anies," katanya.

Sebelummya politikus Partai NasDem, Saan Mustopa mengungkapkan bahwa endorsement Presiden Jokowi terhadap Ganjar dan Prabowo tidak berdampak signifikan terhadap kenaikan elektabilitas terhadap keduanya.

Menurut Saan kenaikannya hanya berada pada kisaran tiga persen.

"Misalnya Pak Presiden Jokowi mengendorse Pak Ganjar itukan kenaikannya tidak selalu signifikan. Itu berada pada kisaran tiga persen," kata Saan di YouTube Indikator Politik Indonesia, dikutip Jumat (19/5/2023).

Misalnya kata Saan posisi Ganjar karena faktor sendiri dan ketika mendapatkan endorsment, kenaikan elektabilitasnya tidak signifikan.

Begitu juga dengan Prabowo.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved