Rusia vs Ukraina

Inilah 5 Rudal Hipersonik yang Dibanggakan Presiden Putin yang Ternyata Gampang Dihancurkan Ukraina

Berikut 5 misil hipersonik yang menjadi andalan Presiden Putin yang dibangga-banggakan selama ini yang gampang dihancurkan sistem rudal patriot AS

Editor: AbdiTumanggor
AP Photo via Kompas Tv
Bangkai Rudal Rusia di Ukraina. Rusia meluncurkan 30 rudal jelajah ke berbagai bagian Ukraina menguji pertahanan udara Ukraina yang dilakukan pada malam hari. Namun Ukraina mengeklaim berhasil menembak jatuh 29 rudal. (AP Photo via Kompas Tv) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Inilah 5 Rudal Hipersonik yang Dibanggakan Presiden Putin yang Ternyata Gampang Dihancurkan Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin selama ini membanggakan persenjataan rudalnya.

Bahkan ia kerap kali mengancam negara lain, khususnya NATO jika berani macam-macam dengan negaranya.

Sayangnya, ucapan Vladimir Putin selama ini dianggap sebagai gertakan saja.

Nyatanya, sejumlah rudal hypersonik yang dibanggakannya selama ini dengan mudah dijatuhkan oleh Ukraina.

Dengan kegagalan rudal ini, otoritas Rusia pun menangkan tiga pakar rudalnya.

Ketiganya merupakan Anggota Institute of Theoretical and Applied Mechanics of the Russian Academy of Sciences (RAS) Cabang Siberia.

Lembaga itu mengatakan tiga anggotanya; Anatoly Maslov, Alexander Shiplyuk, dan Valery Zvegintsev ditangkap atas tuduhan pengkhianatan.

Ketiganya dianggap masalah besalah besar karena ditudh menghambat kemajuan Rusia dalam teknologi hipersonik.

"Kami benar-benar tidak mengerti bagaimana melanjutkan keahlian kami," tulis para ilmuwan tersebut dilansir Reuters.

Selama ini, senjata itu menjadi yang ditakuti oleh NATO dan sekutunya karena memiliki misil hipersonik yang canggih dan mematikan.

Presiden Rusia Vladimir Putin berapi-api mengungkapkan bahwa negara terus mengembangkan sistem hipersonik.

Diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, Rusia menjadi salah satu negara yang paling aktif dalam mengembangkan misil hipersonik.

Misil tersebut juga telah digunakan dalam perang di Ukraina.

Baru-baru ini Ukraina mengklaim telah berhasil menembak misil hipersonik Rusia, Kinzhal, pada Senin malam (15/5/2023) lalu.

Ukraina mampu melakukan hal itu karena didukung sistem misil Patriot yang merupakan bantuan dari Amerika Serikat (AS).

Rudal Patriot terlihat di Bandara Rzeszow-Jasionka, 25 Maret 2022, di Jasionka, Polandia, saat Presiden Joe Biden tiba untuk menaiki Air Force One menuju Warsawa, Polandia. (AP PHOTO/EVAN VUCCI)
Rudal Patriot terlihat di Bandara Rzeszow-Jasionka, 25 Maret 2022, di Jasionka, Polandia. (AP PHOTO/EVAN VUCCI)

Berikut 5 misil hipersonik yang menjadi andalan Presiden Putin yang dibangga-banggakan selama ini yang gampang dihancurkan sistem rudal patriot Amerika Serikat di Ukraina:

1. 3M22 Tsirkon

3M22 Tsirkon atau dikenal dengan nama Zirkon merupakan misil hipersonik anti-pesawat yang memiliki daya jelajah 9.800 km per jam.

Itu mampu menarget serangan dengan jarak 1.500 km.

Itu mulai digunakan tentara Rusia pada pertengahan 2022.

Banyak pakar militer Rusia menyatakan Tsirkon bisa bekerja efektif untuk melawan misil Amerika Serikat dan NATO.

2. Kh-47M2 Kinzhal

Kinzhal merupakan misil yang diluncurkan dari pesawat dan memiliki kemampuan nuklir.

Itu mempunyai daya jelajah hingga 3.000 km dan diluncurkan dari pesawat pengebom Tu-22M3.

Misil itu juga bisa dibawa oleh pesawat MiG-31K.

Kinzhal mulai digunakan sejak 2018 dan tidak ada kejelasan berapa banyak misil tersebut yang telah diproduksi.

4. Avangard

Avangard merupakan misil hipersonik dengan kemampuan fleksibel yang bisa diluncurkan dari kendaraan sistem misil di darat.

Itu memiliki performa terbaik.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan senjata tersebut mampu bermanuver untuk mencapai target dan menghancurkan sistem misil musuh.

Avangard mampu mencapai kecepatan Mach 20 atau 24.696 km per jam.

Itu juga bisa dipasang hulu ledak nuklir.

Senjata itu dikenalkan kepada publik pada 2019.

Sedikitnya empat sistem misil Avangard aktif digunakan oleh Rusia.

5. Kh-95

Kh-95 menjadi misil hipersonik Rusia terbaru yang diungkap Kolonel Vladimir Zarudnitsky pada Agustus 2021 pada jurnal Military Thought.

"Supremasi saat ini di udara adalah kondisi vital untuk melaksanakan operasi pertempuran dengan sukses," ungkap Zarudnitsky.

Dia mengungkapkan, pengembangan misil tersebut untuk meningkatkan kemampuan militer khususnya dalam sistem misil hipersonik.

Kh-95 disebut sebagai misil hipersonik jarak jauh yang bisa menembus sistem pertahanan udara NATO.

Misil tersebut juga bisa dipasangkan dengan pesawat pengebom Tu-160M dan Tu-23M.

Pasukan Ukraina dari Brigade ke-24 tengah memasukkan sejumlah amunisi ke persentaan berat mereka (2S1 Gvozdika) di sebuah lokasi di Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, Sabtu (10/12/2022). (AFP/IHOR TKACHOV VIA KOMPAS.ID)
Pasukan Ukraina dari Brigade ke-24 tengah memasukkan sejumlah amunisi ke persentaan berat mereka (2S1 Gvozdika) di sebuah lokasi di Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, Sabtu (10/12/2022). (AFP/IHOR TKACHOV VIA KOMPAS.ID) (AFP/IHOR TKACHOV)

Terbaru 30 Rudal Diluncurkan, 29 Berhasil Dijatuhkan Ukraina, Putin Salahkan Pakar Rudal Hypersonik Rusia 

Kabar terbaru, Rusia meluncurkan 30 rudal jelajah ke berbagai bagian Ukraina pada Kamis (18/5/2023) dini hari untuk menguji pertahanan udara Ukraina. Namun Ukraina mengeklaim berhasil menembak jatuh 29 rudal milik Rusia.

Sebanyak 30 rudal tersebut, berhasil menembus pertahanan dan menghantam bangunan industri di wilayah selatan Odesa, dan mengakibatkan satu orang tewas dan dua orang terluka, seperti yang diungkapkan oleh Serhiy Bratchuk, juru bicara administrasi militer wilayah tersebut, diberitakan Associated Press, Jumat (19/5/2023) pagi.

Semalaman, ledakan keras terdengar di Kiev saat pasukan Kremlin menargetkan ibu kota untuk kesembilan kalinya bulan ini.

Ini adalah eskalasi setelah beberapa minggu dilewati dengan keheningan suara rudal.

Puing rudal Rusia di Ukraina
Bangkai Rudal Rusia di Ukraina. Rusia meluncurkan 30 rudal jelajah ke berbagai bagian Ukraina menguji pertahanan udara Ukraina yang dilakukan pada malam hari. Namun Ukraina mengeklaim berhasil menembak jatuh 29 rudal. (AP Photo)

Puing-puing jatuh di dua distrik Kiev, memicu kebakaran di kompleks garasi. Tidak ada laporan segera tentang korban, seperti yang dikatakan oleh Serhii Popko, kepala administrasi militer Kiev, dalam sebuah pesan di Telegram.

Ukraina juga berhasil menembak jatuh dua drone ledakan Rusia dan dua drone pengintai, menurut otoritas setempat.

Rudal-rudal tersebut diluncurkan dari pangkalan-pangkalan laut, udara, dan darat Rusia, tulis Jenderal Valerii Zaluzhnyi, panglima tertinggi Ukraina, di Telegram.

Bangkai Rudal Rusia di Ukraina. Rusia meluncurkan 30 rudal jelajah ke berbagai bagian Ukraina pada Kamis (18/5/2023) dini hari, menguji pertahanan udara Ukraina. Namun Ukraina mengeklaim berhasil menembak jatuh 29 rudal. (Sumber: AP Photo)
 
Beberapa gelombang rudal ditujukan ke wilayah Ukraina antara Pukul 21.00 Rabu hingga 05.30 Kamis, katanya.

Pasukan Rusia menggunakan pembom strategis dari wilayah Laut Kaspia dan nampaknya meluncurkan rudal tipe X-101 dan X-55 yang dikembangkan pada masa Uni Soviet, kata otoritas Kiev. Rusia kemudian mengerahkan drone pengintai di atas ibu kota.

rudal rusia ditembak jatuh ukraina
Bangkai Rudal Rusia di Ukraina. Rusia meluncurkan 30 rudal jelajah ke berbagai bagian Ukraina menguji pertahanan udara Ukraina yang dilakukan pada malam hari. Namun Ukraina mengeklaim berhasil menembak jatuh 29 rudal. (AP Photo)

Dalam serangan udara terakhir yang besar di Kiev pada hari Selasa, pertahanan udara Ukraina yang diperkuat oleh sistem-sistem canggih yang disuplai oleh Barat berhasil menembak jatuh semua rudal yang datang, kata pejabat setempat.

Serangan itu menggunakan rudal hiper-sonik, yang selalu dianggap Putin sebagai keunggulan strategis utama. Rudal-rudal tersebut, yang termasuk dalam senjata paling canggih dalam arsenal Rusia, sulit terdeteksi dan diintersep karena kecepatan dan kemampuan manuver hiper-soniknya.

Namun, sistem pertahanan udara canggih Barat, termasuk rudal Patriot buatan Amerika, telah membantu melindungi Kiev dari kehancuran yang terjadi di garis depan utama di timur dan selatan negara ini.

Meskipun pertempuran darat terjebak dalam kebuntuan di garis depan tersebut, kedua belah pihak sedang menargetkan wilayah lawan dengan senjata jarak jauh.

Ledakan keras terdengar di Kiev Selasa (16/5/2023) dini hari, saat Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran menggunakan rudal dari udara, laut, dan darat, seperti laporan Associated Press, Selasa (16/5/2023). 
 
Pertempuran paling intens terjadi dalam pertempuran untuk kota Bakhmut dan wilayah sekitarnya, di Provinsi Donetsk timur Ukraina, dengan pejabat militer Ukraina mengeklaim bahwa pasukan mereka berhasil maju hingga 1,7 kilometer di sana dalam satu hari sebelumnya.

angkai Rudal Rusia di Ukraina
Bangkai Rudal Rusia di Ukraina. Rusia meluncurkan 30 rudal jelajah ke berbagai bagian Ukraina menguji pertahanan udara Ukraina yang dilakukan pada malam hari. Namun Ukraina mengeklaim berhasil menembak jatuh 29 rudal. (AP Photo)

Pada saat yang sama, Yevgeny Prigozhin, pemilik jutaan dolar dari kontraktor militer pribadi Rusia Wagner yang pasukannya menjadi ujung tombak pertempuran, mengeklaim bahwa unit-unit militer Rusia telah mundur dari posisi mereka di utara kota tersebut. Prigozhin sering kali menjadi kritikus militer Rusia.

Setidaknya tujuh warga sipil Ukraina tewas, termasuk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun, dan 18 orang terluka dalam 24 jam sebelumnya, menurut kantor presiden.

Selain itu, dua orang terluka dalam serangan drone di wilayah Kursk selatan Rusia yang berbatasan dengan Ukraina, laporan gubernur regional pada hari Kamis.

Dalam pesan di Telegram, Roman Starovoit mengeklaim pasukan Ukraina menjatuhkan perangkat peledak dari drone di kompleks olahraga dan rekreasi.

Di wilayah Belgorod Rusia, dua orang tewas akibat serangan artileri Ukraina terhadap desa Nizhnee Berezovo, sekitar 10 kilometer (enam mil) dari perbatasan, menurut Gubernur Vyacheslav Gladkov.

Baca juga: Militer Amerika Serikat Latih Pasukan Ukraina untuk Menggunakan Tank Tempur Abrams Melawan Rusia

Putin Tangkap Tiga Pakar Rudal Hipersoniknya

Sebelumnya, Pemerintahan Putin menangkap dan menjebloskan tiga ilmuwan rudal hipersonik  Rusia ke penjara.

Ketiga orang yang bekerja untuk pengembangan rudal hipersonik itu dituduh melakukan pengkhianatan karena rudal yang dibangga-banggakan Vladimir Putin dan Rusia tidak sesuai dengan kenyataan.

Ternyata rudal hipersonik tersebut gampang dihancurkan senjata musuh.

Penangkapan itu terjadi ketika Rusia mengandalkan rudal hipersonik dalam perangnya di Ukraina.

Anggota Institute of Theoretical and Applied Mechanics of the Russian Academy of Sciences (RAS) Cabang Siberia memperingatkan bahwa masalah ini berisiko menghambat kemajuan Rusia dalam teknologi hipersonik.

"Kami benar-benar tidak mengerti bagaimana melanjutkan keahlian kami," tulis para ilmuwan tersebut dilansir Reuters.

Lembaga itu mengatakan anggotanya; Anatoly Maslov, Alexander Shiplyuk, dan Valery Zvegintsev ditahan atas tuduhan pengkhianatan karena mereka berbicara di konferensi di luar negeri.

Ketiganya juga ditangkap karena dituduh menerbitkan artikel di majalah populer dan berpartisipasi dalam proyek internasional.

Maslow dan Shiplyuk diketahui ditangkap pada musim panas 2022.

Penangkapan Zvegintsev belum pernah dilaporkan sebelumnya.

Dia diidentifikasi sebagai pendiri laboratorium yang berhubungan dengan teknologi nuklir rudal hipersonik.

Media Siberia melaporkan bahwa pengadilan Novosibirsk memutuskan untuk menempatkan Zvegintsev dalam penahanan.

Kasus pengkhianatan terdengar di balik pintu tertutup di Rusia karena mereka berurusan dengan apa yang dianggap pihak berwenang sebagai informasi rahasia.

Ketiga pakar itu dinyatakan bersalah dan menghadapi hukuman penjara maksimal 20 tahun penjara.

Baca juga: Perang Terus Berlanjut dengan Rusia, Inggris Kirim Rudal Mematikan ke Ukraina

Baca juga: Rencana Pembunuhan Putin, Perang Besar Kembali Pecah, Tentara Bayaran Rusia Batal Tinggalkan Ukraina

(*/tribun-medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved