Viral Medsos

Tulus Hutagalung Minta Pelaku Pembunuh Keluarganya Irwan Hutagalung Dihukum Seberat-beratnya

Pengusaha air isi ulang galon dan gas, Irwan Hutagalung tewas dibunuh dan dimutilasi anak buahnya yang bernama Muhammad Husen (28).

|
Editor: AbdiTumanggor
Tangkap Layar Kompas Tv
Keluarga korban Irwan Hutagalung, Tulus Hutagalung (tengah) mengaku sudah menutup pintu maaf untuk pelaku pembunuhan dan mutilasi bos isi ulang air galong dan gas di Semarang. (Kompas tv) 

“Enggak nyesal. Saya puas karena dendam saya sudah terlampiaskan,” katanya.

Alasan Membunuh

Husen mengaku alasan ia membunuh bosnya itu lantaran sakit hati karena sering dimaki dan dipukuli oleh korban.

Ia mencontohkan, dirinya pernah dipukuli karena melakukan kesalahan kecil, seperti salah pesanan jumlah galon maupun ada kerusakan pada mesin galon.

"Ya namanya kerja baru satu bulan kan ada kesalahan kecil, tapi bos selalu ringan tangan, saya sering dipukuli," katanya, Rabu, masih dari TribunJateng.com.

Keluarga korban Irwan Hutagalung mengaku sudah menutup pintu maaf untuk pelaku mutilasi bos di Semarang, Husen karena merasa jengkel.
Keluarga korban Irwan Hutagalung mengaku sudah menutup pintu maaf untuk pelaku mutilasi bos di Semarang, Husen karena merasa jengkel. (kolase tribunnews)

Husen mengaku dipukuli menggunakan tangan kosong di bagian mata, pelipis, dan dada.

Pemukulan itu, kata Husen sering dilakukan setelah dua minggu bekerja di tempat korban.

"Alasan itu saya bunuh, rencana bunuh sejak Senin atau empat hari sebelum saya eksekusi," jelasnya.

Husen sebelumnya diketahui bekerja di Warmindo dan baru bekerja di tempat korban satu bulan atau mulai dari awal Ramadan.

Ia mengaku kenal korban sejak dirinya bekerja di Warmindo.

Korban, kata Husen, adalah penyuplai air  galon dan gas di Warmindo tempatnya bekerja.

"Saya keluar kerjaan Warmindo, lalu masuk ke usaha korban. Namun, saya kecewa orang yang saya kira baik ternyata seperti itu," ungkapnya.

Husen menyebut, hendak kabur dari tempat kerja korban juga susah karena KTP ditahan.

"Korban sempat pula mengancam bila saya keluar dari kerjaan saya yang dihabisi, saya mau dibunuh," ujarnya.

(*/Tribun-medan.com/Tribunnews.com/TribunJateng.com)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved