Berita Viral

Dua Wanita PMI Disiksa di Arab Saudi hingga Alami Muntah Darah, Kini Memohon untuk Dipulangkan

Dua wanita Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengalami sakit parah setelah disiksa di Arab Saudi. 

HO
Dua wanita Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengalami sakit parah setelah disiksa di Arab Saudi.  

TRIBUN-MEDAN.com - Dua wanita Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengalami sakit parah setelah disiksa di Arab Saudi

Nasib pilu dialami oleh dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Mereka mendapat perlakukan tidak manusiawi hingga dipaksa bekerja di atas jam kerja oleh majikannya di Arab Saudi.

PMI tersebut bernama Arsi (34), warga Kampung Ceppaga, Desa Barugae, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang.

Keduanya diberangkatkan secara non prosedural asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Mereka berangkat dari Indonesia ke Arab Saudi pada Desember 2022 untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Dari video yang diterima Tribun Timur, Andi Halima memperlihatkan dirinya saat muntah darah beberapa kali.

Hal ini dibenarkan Ketua SBMI Sulsel, Firman saat dikonfirmasi Tribun Timur, Rabu (3/5/2023).

"Betul, ada dua warga Pinrang yang menjadi PMI di Arab Saudi. Kami dapat laporan atau aduan dari keluarga mereka bahwa mereka bekerja di sana dengan over work dan tidak manusiawi. Sehingga minta dipulangkan," kata Firman.

Baca juga: Keterangan Pihak Kelurahan Soal Tewasnya Dua Bocah yang Terkunci di Dalam saat Rumah Terbakar

Baca juga: Dua Kurir Narkoba yang Bawa 28 Bungkus Sabusabu dan Alami Kecelakaan di Sergai Terancam Hukuman Mati

Firman mengungkapkan saat ini, Arsi sudah dipulangkan. Sementara Halima masih ada di Arab Saudi.

"Arsi sudah dipulangkan ke Indonesia. Untuk Halima masih ada di Arab Saudi. Kita masih berkomunikasi dengan berbagai pihak agar segera dipulangkan," ucapnya.

Di Arab Saudi, Arsi mengalami sakit iritasi di kulit yang menyebabkan luka-luka di tangan.

Sehingga sulit untuk bekerja, serta sesak nafas bawaannya kambuh di Arab Saudi.

"Di sana dia tidak diberi obat. Meskipun sudah mengaku sakit di majikan, ia tetap disuruh untuk bekerja. Dia kerja paksa di sana," ungkapnya.

Sementara kondisi Andi Halimah diberangkatkan meskipun tidak lolos medikal check up.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved