Viral Medsos
Dulu Wiranto yang Copot Pangkat Jenderal dari Bahu Prabowo, Kini Keduanya Kompak Jelang Pilpres 2024
Keputusan Wiranto ini pun menjadi sorotan karena pada tahun 1998, Wiranto lah yang mencopot bintang dari bahu Prabowo Subianto.
TRIBUN-MEDAN.COM - Dulu Wiranto Copot Bintang dari Bahu Prabowo, Kini Keduanya Kompak Menjelang Pilpres 2024.
Menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2024, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto terang-terangan memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto.
Keputusan Wiranto ini pun menjadi sorotan karena pada tahun 1998, Wiranto lah yang mencopot bintang dari bahu Prabowo Subianto.
Prabowo dipecat dengan puncak karier sebagai Pangkostrad.
Bahkan Wiranto mencopot bintang di pundak Prabowo Subianto dengan satu tangan.
Pemecatan Prabowo Subianto ini adalah keputusan Dewan Kehormatan Perwira yang saat itu diketuai KSAD Jenderal (Purn) Subagyo HS.
Isu pemecatan Prabowo Subianto selalu ramai menjelang Pemilihan Presiden yang dijadikan "senjata" untuk menurunkan elektabilitas Prabowo.
Dalam rekam digital, Prabowo Subianto disebut-disebut punya jejak hitam dalam kurun waktu Desember 1997 hingga Maret 1998.
Momen Kemesraan Wiranto dengan Prabowo
Pada Senin (1/5/2023) sore, Ketum Gerindra Prabowo Subianto menerima kunjungan balasan Wantimpres Wiranto.
Keduanya bertemu di Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Jawa Barat.
Keduanya berjabat tangan dan saling memberi hormat saat bertemu.
Ada yang menarik dari pertemuan keduanya, pakaian yang dikenakan Wiranto sama dengan Prabowo.
Begitu juga dengan jajaran kader Gerindra juga sama yaitu kemeja putih dan celana cokelat.
Sebelumnya, Prabowo lebih dulu menyambangi kediaman Wiranto di Jalan Bangka Raya, Jakarta Selatan, pada Selasa (25/4/2023) lalu.
Dalam pertemuan itu Wiranto sempat melontarkan pujian pada Prabowo yang dinilainya punya karakteristik dan jiwa kepemimpinan untuk jadi capres 2024.
Baca juga: Prabowo Kunjungi Kediaman Wiranto dalam Rangka Lebaran Tapi Turut Singgung Soal Pencalonan Pilpres
Baca juga: Ini Tanggapan Jenderal Purn Try Sutrisno dan Wiranto Terkait Prabowo Subianto Ikut Nyapres 2024
Dikutip dari Kompas.com, Wiranto menceritakan kalau selama ini, dirinya telah mendampingi lima Presiden Mereka adalah Presiden ke-2 Soeharto, Presiden ke-3 BJ Habibie, Presiden ke-4 Abdurrachman Wahid atau Gus Dur, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Berbekal pengalaman tersebut, Wiranto mengaku sudah memahami langkah kepala negara dalam mengambil langkah untuk mengurus bangsa.
Dia menilai, pemimpin negara adalah posisi yang harus diisi oleh orang yang memahami pesan para pendahulu untuk menciptakan kesinambungan pembangunan negara. Menurutnya, Prabowo memenuhi kriteria tersebut. Wiranto pun mendorong Prabowo nyapres.
Sementara itu, Wiranto mengaku kalau dia menyampaikan pesan tersebut dari lubuk hatinya yang terdalam.
Dia mengatakan, pembicaraannya yang cukup lama ini bukan sekadar ceramah.
Prabowo kemudian memuji Wiranto. Dia menilai, Wiranto adalah putra terbaik bangsa dan TNI.
Prabowo bahkan meminta kepada Wiranto untuk mendampingi Presiden selanjutnya, demikian dikutip dari Kompas.com dari yang berjudulWiranto-dukung-prabowo-nyapres-sekarang-adik-saya-silakan-maju
Kemana Posisi Partai Golkar?
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terus melanjutkan safari politiknya setelah PDI-P menetapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada Jumat (21/4/2023).
Airlangga tampak menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta, Sabtu (22/4/2023) malam, setelah Menteri Pertahanan itu bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, pagi harinya.
Kemudian, dia juga menemui Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2023).
Saat ini, Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional untuk menghadapi Pemilu 2024. Akan tetapi, PPP memiliki sikap politiknya sendiri.
Melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) V PPP di Yogyakarta, Selasa (25/4/2023), partai berlambang Kabah itu telah memutuskan turut mengusung Ganjar sebagai bakal RI-1 dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Padahal, Golkar terus menyampaikan ingin mendorong Airlangga sebagai capres, sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN) belum menentukan sikap.
Salah satu wacana yang muncul saat ini, Airlangga tengah menjajal negosiasi untuk menjadi cawapres bagi Prabowo.
Sementara itu, Gerindra telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Disentil PKB dan Cak Imin
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda menyatakan, pihaknya terbuka jika Golkar ingin bergabung dengan KIR.
Namun, ia mengingatkan bahwa bergabungnya Golkar tak lantas mengubah nota kesepakatan yang telah ditandatangani Gerindra dan PKB dalam pembentukan koalisi.
Huda menyatakan, yang tak boleh diubah adalah keputusan pengusungan capres-cawapres KIR berada di tangan Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
“Begitu menyangkut capres-cawapres sepenuhnya menjadi kewenangan beliau berdua, dan kebetulan dua-duanya kan sama-sama mencalonkan diri,” tutur Huda.
Sementara itu, ditemui di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat sore, Muhaimin menertawakan wacana pengusungan Prabowo-Airlangga untuk kontestasi elektoral mendatang.
Ia mengaku hal itu tak dibahas pada pertemuannya dengan Prabowo sore itu.
Muhaimin pun meminta semua pihak untuk bersabar menanti pendamping Prabowo.
“Tidak masuk pembahasan, hahaha,” ucap Muhaimin.
PPP kerja sama dengan PDI-P
Sebagai partai politik (parpol) yang telah ikut mengusung Ganjar sebagai capres, PPP langsung memenuhi undangan dari PDI-P untuk bertemu.
Pertemuan itu berlangsung di kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Minggu (30/4/2023) siang.
Adapun pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ganjar, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, serta sejumlah kader elite kedua parpol.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Romy menuturkan, pertemuan itu juga membicarakan strategi pemenangan Ganjar pada Pilpres 2024.
"Perumusan tim gabungan dan pembentukan tim pemenangan di masing-masing parpol mulai dari tingkat pusat sampai anak ranting di setiap dusun,” ungkap dia.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pun membuka kerja sama politik dengan PPP.
Ia mengatakan kedua parpol telah bersaudara sejak lama.
"Jadi PPP ini saudara tua kita, lima hari kebih tua dari PDI-P. Karena itu, dengan seizin Bu Megawati, pertemuan untuk mengukuhkan kerja sama partai politik dalam rangka menguatkan sistem presidensial ini, mohon izin untuk dibuka," papar Hasto.
Golkar Disambut Nasdem dan Demokrat
Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto menyatakan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang telah mengusung Anies Baswedan sebagai capres siap menerima partai politik (parpol) yang kecewa dengan penjajakan koalisi besar.
Adapun koalisi tersebut tengah coba dibangun oleh KIB dan KIR.
Namun, sampai saat ini belum ada progres berarti soal koalisi tersebut.
Ia mengeklaim, anggota KIB dan KIR ada yang terlibat komunikasi dengan KPP setelah Ganjar resmi diusung sebagai capres oleh PDI-P.
“Kita siap menerima, karena kita koalisi inklusif, tidak eksklusif. Kita menerima dengan tangan terbuka siapa pun yang mau bergabung dengan Koalisi Perubahan,” kata Sugeng, Kamis (27/4/2023).
Ajakan serupa juga disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Airlangga setelah pertemuan di Cikeas pada Sabtu (29/4/2023).
“Koalisi Perubahan juga tentu membuka diri karena ini negara besar, tidak mungkin satu-dua elemen saja yang berbuat dan berperan. Kita, Golkar, dan Demokrat ingin berperan lebih besar lagi, lebih baik lagi untuk negeri kita," kata dia.
(*/tribun-medan.com)
Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul "Golkar yang Ditinggal PPP, Diingatkan PKB, Diterima Nasdem dan Demokrat"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Dulu-Wiranto-yang-Copot-Pangkat-Bintang-dari-Bahu-Prabowo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.