Anak Perwira Polisi Aniaya Mahasiswa

Ternyata Anak Achiruddin Hasibuan Aniaya Ken Admiral Karena Perempuan, Polisi: Bermula dari Chat

Bahkan ayahnya, AKBP Achiruddin Hasibuan nampak melakukan pembiaran ketika Aditya Hasibuan menghajar Ken Admiral.

|
Twitter @mazzini_gsp dan Tribun Medan/Aprianto Tambunan
Aditya Hasibuan dan Achiruddin Hasibuan kini diperiksa polisi usai kasus penganiayaan ke Ken Admiral 

TRIBUN-MEDAN.com - Anak AKBP Achiruddin Hasibuan, Aditya Hasibuan kini sedang diperiksa kepolisian akibat ulahnya menghajar seorang mahasiswa bernama Ken Admiral.

Aksi Aditya Hasibuan viral di sosial media usai menghajar Ken Admiral hingga terluka.

Kasus ini cukup mirip dengan kasus Mario Dandy, anak eks Pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo yang menganiaya David Ozora hingga koma dan akhirnya diproses hukum.

Bahkan ayahnya, AKBP Achiruddin Hasibuan nampak melakukan pembiaran ketika Aditya Hasibuan menghajar Ken Admiral.

Achiruddin sampai melarang orang yang berusaha melerai perkelahian anaknya.

Akibatnya, Aditya kini ditahan pihak kepolisian sementara ayahnya, Achiruddin Hasibuan langsung dicopot dari jabatannya untuk dilakukan pemeriksaan mendalam.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Sumaryono mengungkapkan awal mula anak AKBP Achiruddin Hasibuan, Aditya Hasibuan, melakukan penganiayaan terhadap seorang mahasiswa bernama Ken Admiral.

Nasib AKBP Achiruddin Hasibuan Gara-gara Biarkan Aditya Aniaya Ken Admiral
Nasib AKBP Achiruddin Hasibuan Gara-gara Biarkan Aditya Aniaya Ken Admiral (Kolase/TRIBUN MEDAN/APRIANTO TAMBUNAN)

Sumaryono mengatakan bahwa penganiayaan tersebut bermula dari chattingan antara Ken dan Aditya. Chat tersebut berisi soal D, perempuan yang merupakan teman Ken Admiral.

“Bermula dari chattingan antara pelapor Ken Admiral dan terlapor AH (Aditya Hasibuan), yang mana pelapor menanyakan kepada terlapor apa hubungan saudara terlapor dengan teman pelapor atas nama D,” kata Sumaryono di Mapolda Sumut pada Selasa (25/4/2023) malam.

Dari chattingan tersebut, terdapat pembicaraan yang menyinggung Aditya Hasibuan sehingga anak perwira polisi itu melakukan penganiayaan.

Penganiayaan pertama dilakukan Aditya dengan memukul Ken dan merusak mobil yang dikendarai Ken. Penganiayaan kedua dilakukan di depan rumahnya dan disaksikan oleh sang ayah, AKBP Achiruddin.

“Dari pembicaraan chattingan tersebut ada yang kurang berkenan sehingga saudara terlapor melakukan pemukulan dan pengrusakan mobil pelapor,” kata dia.

Berdasarkan pemeriksaan awal, polisi mendapatkan motif sementara dari aksi penganiayaan tersebut, yakni ada motif asmara.

“Terkait motif, sementara bisa kita sebut motif asmara,” tutur Sumaryono.

Sering Pamer Naik Harley Davidson

Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) wilayah Medan menyatakan perwira menengah di Polda Sumut, AKBP Achiruddin Hasibuan, bukan anggota mereka.

Ketua HDCI Medan Tengku Rinel menjelaskan, dari hasil penelusuran, Achiruddin tak terdaftar sebagai anggota.

Sama halnya di Medan, mantan Kabag Bin Ops Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut itu juga tak terdaftar di HDCI Indonesia baik pernah terdaftar ataupun terdaftar.

"Pak Achirudin Hasibuan bukan anggota HDCI Medan maupun Sumut,"kata Ketua HDCI Medan Tengku Rinel, Rabu (26/4/2023).

Gaya Arogan AKBP Achiruddin Menyilangkan Tangan dan Tatapan Songong Anaknya Saat Dirilis Polda Sumut
Gaya Arogan AKBP Achiruddin Menyilangkan Tangan dan Tatapan Songong Anaknya Saat Dirilis Polda Sumut (Tribun Medan/HO)

Sebelumnya, Kabag Bin Ops Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut, AKBP Achiruddin Hasibuan dicopot dari jabatannya karena membiarkan anaknya Aditya Hasibuan, menganiaya mahasiswa bernama Ken Admiral pada 22 Desember lalu.

Kasus ini pun viral dan menjadi sorotan karena video penganiayaan beredar luas.

Setelah itu, netizen juga menyoroti aksi pamer sepeda motor gede merk Harley Davidson yang sering di unggah Achiruddin di Instagramnya.

Padahal, berdasarkan laporan LHKPN-nya ia hanya melaporkan hartanya sekitar Rp 467 juta. Sementara sepeda motor Harley Davidson yang kerap ia pamerkan tak terdaftar.

Ditkrimum Periksa CCTV Rumah AKBP Achiruddin

Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Sumut menemukan hal yang janggal setelah menggeledah rumah AKBP Achiruddin Hasibuan.

Diketahui, penggeledahan ini dilakukan setelah kasus penganiayaan yang melibatkan AKBP Achiruddin Hasibuan dengan tersangka utama adalah putranya, Aditya Hasibuan.

Dirkrimum Polda Sumut, Kombes Sumaryono menyatakan sudah disita sejumlah barang bukti untuk melengkapi berkas perkara penganiayaan.

Namun ada yang sedikit mengganjal.

Saat dilakukan penggecekan melalui CCTV, Kombes Sumaryono mengaku tidak menemukan rekaman ataupun jejak penganiayaan di CCTV rumah tersebut.

"Iya, tadi kita sudah geledah CCTV  rumah AKBP AH. Kami hanya menemukan receiver ataupun decoder dari CCTV," kata Sumaryono, Rabu (26/4/2023).

Menurut keterangan orang di dalam rumah, decoder tersebut sudah lama mati.

Karena itu, tidak ada bukti berupa rekaman perbuatan penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan terhadap Ken Admiral, yang terjadi di depan rumahnya.

"Tetapi menurut keterangan pemilik rumah, decoder tersebut sudah lama mati," ucapnya.

Atas kejanggalan tersebut, Sumaryono mengatakan akan melakukan penggecekan lebih lanjut serta akan melakukan uji laboratorium forensik.

"Tetapi akan kita cek, uji secara laboratorium forensik," katanya.

"Untuk rumah saudara AKBP AH ini saat ini dihuni oleh keluarga yang bersangkutan dan pada saat kita melakukan penggeledahan tadi, ditemani oleh istri daripada AKBP AH dan juga anak-anaknya dan juga kepala lingkungan sekitar," katanya.

Dari penggeledahan di rumah eks petinggi Polda Sumut ini, di Jalan Guru Sinumba, Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia, polisi hanya menemukan kotak senjata airsoftgun.

Sementara airsoftgunnya tak ditemukan atau tidak ada di dalam kotak tersebut.

Polisi juga menemukan senjata laras panjang berwarna kuning diduga mainan beserta peluru diduga berbahan plastik berwarna-warni.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Sumaryono mengatakan, meski demikian pihaknya tetap mencari dimana airsoftgun itu berada.

"Tetapi kita hanya menemukan satu bungkus airsoftgun yang mana ada tertulis, dan kita akan cari pendalaman daripada saksi-saksi pemilik airsoftgun maupun bungkus yang kita temukan ini," kata Kombes Sumaryono, Rabu (26/4/2023).

TANGKAPAN LAYAR Video penganiayaan yang dilakukan anak perwira polisi kepada mahasiswa di Medan, Sumatera Utara membuat heboh. Video detik-detik penganiayaan itu diunggah oleh akun Twitter @mazzini_gsp pada Selasa (25/4/2023).
TANGKAPAN LAYAR Video penganiayaan yang dilakukan anak perwira polisi kepada mahasiswa di Medan, Sumatera Utara membuat heboh. Video detik-detik penganiayaan itu diunggah oleh akun Twitter @mazzini_gsp pada Selasa (25/4/2023). (Twitter)

Pantauan di lokasi, kotak airsoftgun itu berwarna hitam bertuliskan Airsoft Gun Spring.

Kotak ini diperkirakan sepanjang satu meter dengan gambar senjata berwarna hitam pekat mirip senjata api laras panjang.

Sumaryono menjelaskan, pencarian senjata api ini berawal dari keterangan korban (Ken Admiral) yang mengaku kalau dirinya ditodong menggunakan senjata api laras panjang.

"Jadi beberapa barang bukti yang kita amankan untuk keterangan daripada saksi yang mengatakan ada senjata laras panjang, itu tidak kita dapatkan,"ucapnya.

(*/ Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved