Berita Viral

KABAR Terbaru Perang Sudan Hari ke 12: 459 Orang Tewas dan 4.072 Orang Luka-Luka

Perang Sudan semakin menggila. Sebanyak 459 orang tewas dan 4.072 orang luka-luka. 

HO
Perang Sudan semakin menggila. Sebanyak 459 orang tewas dan 4.072 orang luka-luka.  

TRIBUN-MEDAN.com - Perang Sudan semakin menggila. Sebanyak 459 orang tewas dan 4.072 orang luka-luka. 

Pertempuran meletus antara angkatan bersenjata Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sejak 15 April 2023.

Korban tewas ratusan orang ini Dikutip dari Reuters menurut angka terbaru WHO.

Bentrokan telah melumpuhkan rumah sakit dan layanan penting lainnya.

Banyak orang terdampar di rumah mereka dengan persediaan makanan dan air yang semakin menipis.

Perang Sudan semakin menggila.
Perang Sudan semakin menggila. Sebanyak 459 orang tewas dan 4.072 orang luka-luka. 

Selengkapnya, simak rangkuman update perang saudara di Sudan berikut ini yang dikutip dari Al Jazeera:

1. Pertempuran

- Sebagian upaya gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat (AS) di Sudan tampaknya dipertahankan.

Tetapi menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tidak ada tanda-tanda faksi yang bertikai siap untuk secara serius merundingkan perdamaian abadi.

- Gencatan senjata yang disepakati selama tiga hari sebagian besar diadakan di ibu kota, Khartoum, meski bentrokan terjadi di tempat lain di negara itu.

- Pada malam hari, tembakan dan ledakan terdengar di Omdurman, salah satu kota kembar Khartoum di Sungai Nil, tempat tentara menggunakan drone untuk menargetkan posisi Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

- Kecemasan atas keamanan di Sudan diperparah ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan tentang " risiko biologis yang sangat besar" setelah para pejuang menduduki laboratorium Khartoum yang menyimpan sampel kolera, campak, polio, dan penyakit menular lainnya.

2. Keadaan warga sipil

- Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, menggambarkan kekerasan dan kekacauan di Sudan sebagai “memilukan”.

"Perebutan kekuasaan membahayakan masa depan Sudan, dapat menyebabkan penderitaan selama bertahun-tahun, dan menghambat pembangunan selama beberapa dekade," katanya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved