Viral Medsos

KRONOLOGI Penyelamatan 11 Nelayan Indonesia yang Terdampar di Australia, Sudah 6 Hari Tanpa Makanan

Mereka menemukan tenda darurat dan memanggil tim dari PHI Aviation yang pada Senin sore mengirimkan helikopter dari Broome.

Editor: AbdiTumanggor
AMSA via ABC INDONESIA
Para nelayan bertahan enam hari tanpa makanan atau air setelah kapal mereka kandas karena Topan Ilsa.(AMSA via ABC INDONESIA) 

TRIBUN-MEDAN.COM- KRONOLOGI Penyelamatan 11 Nelayan Indonesia Terdampar di Australia, Sudah 6 Hari Tanpa Makanan.

Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) telah mengonfirmasi bahwa sekelompok nelayan telah diselamatkan awal pekan ini dari Pulau Bedwell di Rowley Shoals, sekitar 313 kilometer barat Kota Broome di sebelah barat Australia, setelah kapal mereka karam akibat amukan Topan Ilsa.

AMSA mengalihkan pesawat penyelamat untuk menyelidiki dan menugaskan helikopter penyelamat untuk menerbangkan para nelayan ke Broome setelah pesawat pengawas Pasukan Perbatasan melihat orang-orang yang dalam kesulitan ini.

Mereka menemukan tenda darurat dan memanggil tim dari PHI Aviation yang pada Senin sore mengirimkan helikopter dari Broome.

Para nelayan bertahan enam hari tanpa makanan atau air setelah kapal mereka kandas karena Topan Ilsa.(AMSA via ABC INDONESIA)
Para nelayan bertahan enam hari tanpa makanan atau air setelah kapal mereka kandas karena Topan Ilsa.(AMSA via ABC INDONESIA) (AMSA via ABC INDONESIA)

Fakta bahwa para nelayan bertahan begitu lama adalah "luar biasa", menurut pakar pencarian dan penyelamatan PHI Aviation, Gordon Watt.

"Ketakutan yang tak terkatakan dan tak terbayangkan, saya pikir itulah yang mereka alami," katanya kepada ABC.

Menurut juru bicara AMSA, para penyintas mengatakan ada dua kapal penangkap ikan dengan masing-masing 10 awak, tetapi satu kapal tenggelam karena kondisi ekstrem topan.

Satu perahu, Cahaya Alor--berpenumpang setidaknya sembilan nelayan Indonesia--tenggelam, dan para penumpangnya juga dikhawatirkan tenggelam, sementara perahu lainnya, Express 1, selamat dari badai sebelum kandas di Pulau Bedwell di mana sebelas nelayan lainnya ditemukan.

Otoritas pencarian dan penyelamatan Indonesia mengatakan kepada ABC bahwa seorang nelayan bertahan mengambang selama 30 jam menggunakan jeriken, sebelum mencapai pulau dan bergabung bersama yang lain.

Rowley Shoals dilanda angin dengan kecepatan 235 kilometer per jam pada Kamis, 13 April, saat Topan Ilsa melintas.

Seorang juru bicara WA Country Health Service mengonfirmasi para nelayan itu dirawat di Rumah Sakit Broome.

"Warga negara Indonesia dibawa ke Broome tadi malam dan pagi ini ke Rumah Sakit Broome," kata mereka.

"Mereka telah dirawat dan dipulangkan."

Seorang juru bicara Pasukan Perbatasan Australia mengatakan orang-orang itu "semua dilaporkan dalam keadaan sehat meskipun mengalami cobaan berat", dengan pihak berwenang sekarang bekerja untuk "memulangkan mereka ke Indonesia secepat mungkin."

"Saya sangat, sangat sedih"

Kepala Desa Daiama, Heber Laores Ferroh, mengatakan kepada ABC, nelayan yang hilang termasuk keponakan dan pamannya, yang menjadi kapten kapalnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved