Viral Medsos

Evakuasi WNI dari Sudan, Panglima TNI Yudo Margono Prioritaskan Ibu Hamil, Anak-anak dan Orang Sakit

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut, pihaknya memprioritaskan warga negara Indonesia (WNI) yang hamil, sakit, lanjut usia, dan anak-anak

Editor: AbdiTumanggor
Straits Times
PERANG SAUDARA DI SUDAN: Militer Sudan hari Sabtu (22/4/2023) mengumumkan mereka sedang mengoordinasikan upaya evakuasi diplomat dari Amerika Serikat, Inggris, China, dan Prancisr (Straits Times) 

"Perjalanan penerbangan dari Port Sudan ke Jeddah 45 menit, sementara dari Khartoum sekitar 1,5 jam, sehingga kami ambil dulu yang bisa lebih cepat untuk diangkut," kata Yudo.

"Perjalanan 45 menit itu sehari bisa selesai kalau situasinya aman tentunya, situasi mendukung. Kalau 45 menit bolak-balik 2–3 kali bisa," lanjutnya.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memberangkatkan Satuan Tugas Evakuasi WNI di Sudan, Senin (24/3/2023). Apel pemberangkatan tim Satgas Evakuasi WNI di Sudan dilangsungkan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin sore. (KOMPAS.com/VITORIO MANTALEAN)
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memberangkatkan Satuan Tugas Evakuasi WNI di Sudan, Senin (24/3/2023). Apel pemberangkatan tim Satgas Evakuasi WNI di Sudan dilangsungkan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin sore. (KOMPAS.com/VITORIO MANTALEAN)

Baca juga: Kondisi Khartoum Ibu Kota Sudan Luluh Lantak Usai Pertempuran Sengit Antara Militer Sejak Sabtu Lalu

Baca juga: Panglima TNI Kirim Tim ke Sudan untuk Mengevakuasi 1.209 WNI yang Terjebak Dalam Perang Saudara

Sejumlah Negara Evakuasi Warganya

Sejumlah negara sudah mulai mengevakuasi warganya dari Sudan yang hingga saat ini masih dilanda perang.

Amerika Serikat dan Inggris pada Minggu (24/4/2023), mulai menerbangkan para diplomatnya dari negara itu.

Sementara Prancis, Jerman, Italia, Spanyol dan sejumlah negara lain juga mulai mengatur evakuasi yang dimulai pada hari itu.

Perebutan kekuatan yang sengit antara tentara reguler dan pasukan paramiliter yang kuat menyebabkan kekerasan terjadi di seluruh Sudan.

Dikutip dari BBC, otoritas AS mengatakan mereka telah mengangkut lebih dari 100 orang dengan tiga helikopter Chinook pada Minggu pagi dalam operasi yang cepat dan bersih.

Kedutaan Besar AS di Khartoum saat ini telah ditutup.

Cuitan pada laman resmi Kedubes AS mengungkapkan tidak cukup aman bagi pemerintah untuk mengevakuasi warga negara AS.

Sementara itu, pemerintah Inggris berhasil menerbangkan para diplomat Inggris dan keluarga mereka ke luar negeri dalam apa yang digambarkan sebagai operasi yang kompleks dan cepat.

Kondisi Ibu Kota Sudan, Khartoum,  yang dipenuhi asap membumbung setelah pertempuran antara tentara Sudan dan Paramiliter sejak Sabtu (15/4/2023). (AP Photo/Marwan Ali)
Kondisi Ibu Kota Sudan, Khartoum, yang dipenuhi asap membumbung setelah pertempuran antara tentara Sudan dan Paramiliter sejak Sabtu (15/4/2023). (AP Photo/Marwan Ali)

Baca juga: Perang Antar Militer Sudan Semakin Membara, Sekjen PBB Minta Gencatan Senjata, Hormati Idulfitri

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan opsi untuk mengevakuasi warga negaranya yang tersisa di Sudan sangat terbatas.

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengonfirmasikan bahwa pesawat telah tiba di Djibouti untuk membawa warga negara Prancis.

Selain itu, warga Belanda meninggalkan Khartoum dengan menggunakan pesawat Prancis. Pihak Belanda berharap bisa lebih banyak membawa warganya pada Minggu.

Sedangkan tentara Jerman mengatakan tiga pesawat mereka sudah meninggalkan Sudan, menuju Yordania dengan 101 penumpang.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved