Pembunuhan Sadis
Sosok Lenni Hutapea, PNS Dinas Kesehatan yang Diduga Dibunuh Bersama Anaknya di Mata Tetangga
Para tetangga ungkap sosok Lenni Herawatu Hutapea, korban dugaan pembunuhan yang membusuk di rumahnya
Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,SIMALUNGUN- Sosok Lenni Herawati Hutapea, korban pembunuhan di Simalungun di mata tetangga adalah orang yang tak terlalu aktif bersosialisasi.
Sama seperti warga kompleks perumahan pada umumnya yang hanya sekadar tegur sapa saat bertemu ataupun berpapasan.
Menurut Ramti Simaremare, Gamot atau Kepala Lingkungan di Huta IV, Nagori Bandar Kecamatan Bandar, korban pembunuhan (ibu dan anak) tersebut adalah orang yang jarang berkomunikasi dengan tetangga.
Baca juga: PNS Dinas Kesehatan Simalungun Dibunuh Bersama Sang Anak, Polisi Mulai Lakukan Olah TKP
“Mereka di sini tinggal berdua ya, Pak. Sudah lebih kurang tinggal di sini selama setahun. Suaminya dokter tapi di Kalimantan. Mungkin nanti kemari lah, setelah tahu ini,” kata Gamot, Rabu (19/4/2023).
Berdasarkan keterangan para tetangga, korban tidak terlalu bergaul
“Tidak terlalu bergaul dia di sini. Karena tertutup di rumah gak terlalu tahu dia. Dia cuma pergi kerja terus pulang ke rumah. Dia lebih sering bergaul dengan keluarga-keluarganya sendiri yang datang dari luar,” kata Ramti.
Baca juga: Geger! Pasien Ida Dayak Kecewa & Tuntut Ganti Rugi, Tangannya Kini Bengkok Lagi, Minta Video Dihapus
Adapun menurut tetangga, korban diketahui telah menikah dua kali, sebelum akhirnya membangun rumah tangga dengan pria bermarga Pasaribu. Hanya saja, sosok suami terakhir ini tak begitu sering dilihat warga.
Sebagaimana diketahui, Lenni yang merupakan pegawai bendahara Puskesmas Bandar Huluan ini, disebut tetangga sudah tak muncul sejak Jumat (14/4/2023), hingga pada akhirnya ditemukan tewas bersimbah darah.
Baca juga: Panglima TNI Bongkar Penyebab Sulitnya Evakuasi Jasad Pratu Miftahul Arifin di Papua!
Perempuan yang menjabat sebagai Bendahara Puskesmas di Kecamatan Bandar Huluan ditemukan tak bernyawa bersama putra tercintanya, Ferdinand (13) pada Selasa (18/4/2023) siang.
Keduanya tewas dengan kondisi meringkuk satu sama lain dengan tubuh yang sudah menghitam.
Kapolres Simalungun Olah TKP
Kapolres Simalungun, AKBP Ronald F.C Sipayung menjelaskan, pihaknya tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kata Ronald, polisi menemukan benda tajam pisau yang memiliki bercak darah.
“Dalam olah TKP, kedua korban ditemukan tergeletak di lantai dalam kamar tidur dan diperkirakan temuan mayat tersebut sudah lebih dari dua kali dua puluh empat jam," kata Ronald, Rabu (19/4/2023).
Baca juga: Imbas Kritikan Bima, Kemendagri Gelar Rapat Khusus dengan Pemprov Lampung, Anggaran Disorot
"Untuk penyebab apa yang mengakibatkan korban meninggal dunia belum dipastikan karena masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat Satu Medan,” ungkap Ronald.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya turut memeriksa sejumlah saksi dengan melibatkan tim Lab Forensik Polda Sumut.
Sejumlah barang bukti telah disita guna mengungkap perkara.
Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Imbau Warga Sumut Agar Matikan Kompor dan Listrik di Rumah saat Mudik
Polisi juga menemukan ceceran darah di sekitar jenazah kedua korban serta ruang tamu termasuk dibeberapa lokasi juga ditemukan ceceran darah seperti dapur rumah.
"Kita sudah melakukan olah TKP, ada beberapa barang bukti yang kita amankan dari TKP. Dugaan sementara saat ini bahwa kedua korban meninggal karena adanya tindakan kekerasan. Mohon Doa rekan-rekan sekalian, Semoga kita bisa mengungkap kasus ini seterang-terangnya,” pungkas Ronald.
Kronologis penemuan jenazah
Menurut informasi, jenazah korban dan anaknya ditemukan atas kecurigaan warga.
Tetangga di samping rumah korban mengaku sudah tidak melihat Bendahara Puskesmas Bandar Huluan itu sejak Jumat (14/4/2023).
Lantaran curiga, tetangga korban kemudian mengecek kondisi ibu dan anak ini.
Sekira pukul 11.30 WIB, sang tetangga mencoba memanggil-manggil korban.
Baca juga: Pembunuhan Sadis Bocah Hafiza, Terungkap Organ Tubuhnya Hilang, Ada Sosok Penebusnya
"Gerbang tertutup, tapi tak dikunci, ku tengok kunci rumahnya tergantung di pintu," kata wanita paruh baya tetangga korban.
Saksi melihat, bahwa di halaman rumah korban masih terparkir mobil Daihatsu Sigra BK 1904 DO warna putih dan sepeda motor Honda Supra X 125 BK 6226 TAK milik korban.
"Terus aku buka (pintu), sambil ku bilang "dak, edak". Pas ku buka pintunya, rupanya ada bekas darah di lantai," kata saksi.
Tidak hanya itu, saksi juga mencium aroma busuk yang sangat menyengat.
Baca juga: Pembunuhan Sadis Petani Wanita di Nias Selatan tak Terungkap, Pelaku Masih Berkeliaran
Karena takut, saksi kemudian melapor pada warga.
Lalu, saksi dan warga meneruskan informasi ini ke Polsek Perdagangan.
Sampai di lokasi, polisi menemukan ibu dan anak tersebut sudah meninggal dunia.
Kanit Reskrim Polsek Perdagangan, Iptu Fritsel G Sitohang mengatakan masih mendalami kasus ini.
"Tim Inafis Polres Simalungun masih melakukan pemeriksaan TKP. Kita lihat nanti perkembangannya gimana," pungkas Iptu Fritsel.
Baca juga: Lenni Hutapea dan Putranya Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Tetangga Curiga saat Lihat Hal Ini
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, Edwin Simanjuntak menyampaikan dirinya ikut terkejut setelah mendapat kabar dari anggotanya bahwa Lenni Herawati Hutapea tewas terbunuh dengan kondisi memprihatinkan.
“Jadi dia menjabat Bendahara Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Bandar Huluan. Pegawai (ASN) di Dinas Kesehatan ini kan, banyak. Tapi menurut pimpinannya dia ini bagus kerjanya,” kata Edwin.
Lanjut Edwin, pihaknya juga masih menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan Polres Simalungun atas kasus pembunuhan anggotanya itu.
Baca juga: 18 Orang Meninggal dalam Seminggu, Kasus Covid-19 Meningkat di Jakarta
Beredar informasi, Lenni sudah tewas sejak Jumat (14/4/2023).
“Kita masih menunggu keterangan dari polisi. Tapi katanya udah sejak Jumat itu kejadiannya (peristiwa pembunuhan terjadi). Tapi begitupun kita tunggu hasil keterangan resmi kepolisian,” kata Edwin.
Hingga berita ini diturunkan, Polres Simalungun melalui unsur Sat Rekrim, Polsek Perdagangn dan Tim Inafis masih melakukan Olah Tempat Kejadian (TKP) di kediaman korban.
Kanit Reskrim Polsek Perdagangan, Iptu Fritsel G Sitohang menyampaikan harapannya agar kasus ini bisa diungkap, sehingga dugaan kasus pembunuhan ini bisa terjawab.
“Belum bisa memberikan keterangan. Sabar ya, bang. Masih Olah TKP,” ucap Fritsel kepada reporter Tribun Medan.(alj/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Lenni-Herawati-Hutapea.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.