Puasa di Negeri Orang
Cerita Feri Andiko Pelawi, Anak Medan yang Jalani Puasa Pertama di Perancis, Rindu Makan Mie Pecal
Feri mengaku harus merogoh kocek yang lebih besar untuk dapat menyantap nasi dan sayur kangkung ketika sahur di Perancis.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Menjalani ibadah puasa Ramadan jauh dari kampung halaman merupakan pengalaman pertama yang dilalui oleh seorang mahasiswa asal Padang Bulan, Medan, Feri Andiko Pelawi.
Feri sapaan akrabnya, saat ini sedang menempuh pendidikan di Nice, Prancis.
Feri mengaku banyak perbedaan suasana Ramadan di Medan dengan di Prancis, mulai dari sahur, perbedaan waktu berpuasa, tarawih hingga nuansa sore hari menjelang berbuka.
Diceritakannya, untuk mengobati rasa rindu akan suasana keakraban pada momen Ramadan, Feri biasanya mengunjungi Masjid di daerah tempat tinggalnya untuk sekadar berbuka puasa bersama dengan masyarakat setempat.
"Kalau nuansa Ramadan ketika di Prancis itu ya di Masjid, hampir sama seperti di Medan ada berbuka puasa bersama, ada yang hanya menyediakan kurma dan air putih, ada juga masjid yang menyediakan makanan berat," Ujarnya.
Untuk pengalaman pertama kali berpuasa jauh di Negeri orang, Feri mengaku bersyukur karena diberi kesempatan untuk dapat merasakan perbedaan kultur, budaya dan suasana Ramadan.
"Rasa bersyukur gitu dapat diberikan kesempatan untuk merasakan puasa di Negeri orang, jadi lebih bersyukur lagi karena tinggal di Indonesia yang memiliki tradisi Ramadan yang luar biasa, dan lebih menghargai lagi lah jadinya," Ucap Feri.
Untuk pengalaman sahur pertama di Perancis, Feri yang terbiasa menyantap nasi ketika sahur, harus sedikit berusaha untuk dapat menikmati sahur sama seperti di Kota Medan.
Feri mengaku harus merogoh kocek yang lebih besar untuk dapat menyantap nasi dan sayur kangkung ketika sahur di Perancis.
"Kitakan biasanya kalau sahur pakai nasi, jadi disini agak susah mencari makanan seperti di Indonesia, kalau kangkung di Medan 3 ribu dapat lima ikat, disini harganya bisa Rp 75 ribu jauh lebih mahal, dan untuk beras seperti di Medan juga susah, jadi untuk puasa pertama lebih usaha lagi sih, harus masak dan belanja, kalau di Medan kan banyak yang jualan subuh-subuh jadi gak bingung kalau gak masak, kalau disini kan engga," Tuturnya.
Tak hanya ketika sahur, pada saat berbuka puasa Feri juga terkadang berkunjung ke rumah makan khas Asia untuk memberikan reward kepada diri sendiri dan mengobati rasa rindu.
"Ya kalau gak masak barengan sama teman-teman asal Indonesia juga, terus berbuka puasa barenglah," tuturnya.
Adapun momen yang paling dirindukan oleh mahasiswa Program Master Business Administration (MBA) di EDHEC Business School in,i pada saat Ramadan di Kota Medan adalah momen berkumpul silaturahmi bersama teman-teman yang dikemas dengan bukber atau buka bersama.
"Biasanya momen Ramadan itu momen berkumpul bersama teman-teman yang sudah lama tidak berjumpa kemudian buka bersama, itu salah satu momen yang paling dirindukan sih, terus berburu takjil bareng keluarga juga dirindukan," Tuturnya.
Selain itu, Feri juga sangat merindukan makanan dan minuman khas Ramadan seperti cendol hangat dan pecal mie yang dicampur dengan bakwan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Momen-Feri-Andiko-Pelawi-di-Nice-Perancis.jpg)