AKSI Penyerangan TNI di Nduga Papua, Kelompok Teroris Separatis Menggila Serang TNI,6 OrangTewas?

Sejumlah aparat TNI jadi korban dalam insiden penyerangan di Mugi-Mam, Nduga Papua.Sabtu (15/4/2023) sore.

Editor: Salomo Tarigan
Istimewa/Facebook
Egianus Kogoya, pemimpin Kelompok Teroris Separatis Papua (KTSP) bersama kawanan gerombolan di Nduga 

TRIBUN-MEDAN.com - Sejumlah aparat TNI jadi korban dalam insiden penyerangan di Mugi-Mam, Nduga Papua.Sabtu (15/4/2023) sore.

Dikabarkan, sejumlah anggota TNI meninggal hingga sebagian hilang dan belum diketahui nasibnya.

Perlawanan Kelompok Teroris Separatis Papua (KTSP) kian membabi buta.

Mereka tak lagi takut oleh siapa pun, jika melihat tentara Indonesia (TNI), mereka langsung serang.

Seperti yang dialami Tim Gabungan Satgas Yonif R 321/GT dan Kopassus diserang oleh KTSP, Sabtu (15/4/2023) sore.

Informasi yang diperoleh KompasTV, kelompok diduga KTSP menyerang Tim Badak 1, Badak 3, Candraca 2, dan Candraca 11 Pos Mugi saat pembersihan daerah di Mugi-Mam Kompleks sekitar Pukul 16.30 WIT.

Akibat penyerangan itu enam orang meninggal dunia, sembilan orang diduga ditangkap KTSP, dan 21 orang belum diketahui nasibnya.

Belum ada keterangan resmi dari kejadian tersebut, namun dalam laporan yang ditujukan kepada Pangdivif 1 Kostrad, tim gabungan terpencar sehingga menyelamatkan diri menuju ketinggian Cakra 1.

Insiden Penyerangan di Nduga 

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengkonfirmasi informasi yang menyebut adanya Prajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas di wilayah Kabupaten Nduga diserang oleh gerombolan Kelompok Separatis Teroris (KST).

Ia mengatakan prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga diserang dan ditembak oleh gerombolan KST pada Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT.

"Bahwa benar Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kab Nduga diserang dan ditembak oleh gerombolan KST, Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT," kata Herman dalam keterangan resmi pada Minggu (16/4/2023).

Akibat serangan dan tembakan gerombolan KST tersebut, kaya dia, masih belum diketahui secara pasti berapa korban Prajurit TNI yang meninggal dan luka-luka.

Sampai saat ini, kata dia, masih dilaksanakan pemantauan.

"Namun karena cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut," kata Herman.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved