Anak Bunuh Ayah Kandung

Brutal dan Sadis, Anak di Nias Utara Bunuh Ayah Kandung Karena Masalah Sepele

Seorang anak bunuh ayah di Nias Utara hanya karena masalah sepele. Korban dihabisi menggunakan kayu di rumahnya

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
HO
ILUSTRASI- Kasus anak bunuh ayah kandung terjadi Indramayu, Jawa Barat. Kasus ini terungkap setelah dua bulan kemudian.  

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Kasus anak bunuh ayah di Nias Utara menjadi perhatian masyarakat.

Menurut laporan, kasus anak bunuh ayah di Nias Utara ini dilatarbelakangi masalah sepele.

Dari keterangan polisi, pelaku adalah Otorius Zai (30).

Pelaku menghabisi nyawa ayah kandungya bernama Sabarhati (57) di Desa Hilisalo, Kecamatan Sitolu, Kabupaten Nias Utara, Selasa 11 April kemarin.

Baca juga: Gara-gara Cekcok Anak Bunuh Ayah Kandung di Singkawang, Malah Tersenyum saat Ditangkap Polisi

“Kejadian pukul 19.00 WIB personil mendapatkan informasi dari masyarakat bahwasanya telah terjadi dgaan pembunuhan yang dilakukan anak terhadap ayah kandung ,”kata Plt Kasi Humas Polres Nias utara Iptu Yadsen F Hulu, Rabu (12/4/2023).

Yadsen F Hulu mengatakan, kejadian bermula sekitar pukul 18:30 WIB, ketika korban pulang ke rumah, kemudian meminta anaknya agar memasak makanan. Ternyata si anak membantah hingga akhirnya korban memarahi pelaku.

Karena tak terima dimarahi, pelaku emosi lalu mengambil sebatang kayu dan memukul ayahnya sampai terungkur.

Baca juga: KASUS Anak Bunuh Ayah Kandung Terungkap Usai 2 Bulan, Mayat Ditemukan Terkubur di Perkarangan Rumah

Setelah korban tersungkur tak berdaya, pelaku mengambil kayu, lalu menyusunnya di atas dada ayahnya, kemudian menyiramkan minyak tanah dari jeriken dan membakarnya.

Namun tak lama kemudian tiba-tiba pelaku berrai ke belakang rumah mengambil air dan menyiramkan ke api yang sedaf membakar Syahnia tersebut.

Mengatahui ayahnya sudah meninggal dunia, ia lantas kabur.

Namun pelariannya tak begiet malus, ia langsung tertangkap Polisi dan saat ini telah ditahan.

“Korban meminta pelaku untuk memasak makanan di rumah karena korban dalam keadaan capek pulang kerja. Pelaku pun menolak dan tidak mau mendengar perintah dari korban, sehingga korban berulang meminta pelaku untuk memasak makanan,”ucapnya.(cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved