Berita Viral

Meski Sudah Sadar dari Koma, David Belum Bisa Kenali Orangtuanya, Ingatannya Masih Terganggu

David Ozora korban penganiayaan Mario Dandy telah sadar dari koma panjang. David Ozora tak lagi mengenal orangtuanya. 

HO
Jonathan mengungkapkan pasrah jika David hilang ingatan 

TRIBUN-MEDAN.com - David Ozora korban penganiayaan Mario Dandy telah sadar dari koma panjang. 

Ia telah sadarkan diri setelah kritis hampir sebulan. 

Namun, meski telah sadar dari koma, David Ozora tak lagi mengenal orangtuanya. 

Juru bicara keluarga David Ozora, Rustam Hatala mengatakan sampai saat ini kondisi David masih belum bisa mengenali atau mengingat orang tua kandungnya.

Namun David sudah mampu berada dalam posisi duduk lebih lama, dan mata yang bisa mengikuti gerakan.

"Sampai sekarang David belum mengenali orang tuanya. Jadi walaupun dia sudah sadar, matanya sudah bisa digerakkan, bisa di posisi duduk lebih lama, tapi soal kesadaran (ingatan) yang belum sama sekali," kata Rustam dalam tayangan Kompas TV, Sabtu (25/3/2023).

David telah sadar dari koma sekitar satu bulan. Kondisi terbaru David kini diungkap oleh sang ayah, Jonathan Latumahina.
David telah sadar dari koma sekitar satu bulan. Kondisi terbaru David kini diungkap oleh sang ayah, Jonathan Latumahina. (HO)

Sementara soal respons ketika diajak berbicara, David kadang merespons dengan membuka mulut.

Namun ia belum bisa bicara lantaran lehernya masih dipasangkan alat.

David, lanjut Rustam, juga telah alami kemajuan di mana sebelumnya lambat mengikuti gerakan, kini mulai merespons baik.

"Respons nyambung kadang nyambung, kadang putus. Kalau kemarin mata masih agak lambat geraknya, cuma sekarang mulai ikutin gerakannya. Tapi soal kesadaran (ingatan) masih belum ada perkembangan," ungkap dia.

Penganiayaan Terhadap David Ozora Oleh Anak Pejabat Pajak

Diketahui aksi penganiayaan dilakukan oleh salah satu pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan bernama Mario Dandy Satrio (20) terhadap anak petinggi GP Ansor, David Ozora (17).

Peristiwa penganiayaan itu terjadi di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023).

Awalnya, teman wanita Mario berinisial AGH yang menjadi sosok pertama yang mengadu jika mendapat perlakuan kurang baik dari korban hingga memicu penganiayaan itu terjadi.

Namun, belakangan diketahui orang yang pertama memberikan informasi jika orang yang pertama kali memberikan informasi kepada Mario mengenai kabar temannya, AGH diperlakukan tak baik yakni temannya berinisial APA.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved