Berita Viral

Kematiannya Janggal, Keluarga Surati Kapolri Minta Ungkap Kasus Tewasnya Bripka Arfan Saragih

Isi surat tersebut meminta bantuan Kapolri Listyo untuk memberi perhatian dan mengusut kematian anggota Sat Lantas Polres Samosir Bripka Arfan dikaren

Editor: Liska Rahayu
Tribun Medan/Anugrah Nasution
Tasman Sipayung, bersama Fince Saragih dan Binneria Purba kedua orang tua Bripka Arfan Saragih saat ditemui Tribun,Kamis (16/3/2023) di rumahnya yang ada di Dusun Pagar Janji, Mariahbuttu, Silau Kahean, Kabupaten Simalungun. 

TRIBUN-MEDAN.com - Keluarga Bripka Arfan Saragih mengirimkan surat ke Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo

Isi surat tersebut meminta bantuan Kapolri Listyo untuk memberi perhatian dan mengusut kematian anggota Sat Lantas Polres Samosir Bripka Arfan dikarenakan keluarga menemukan kejanggalan.

Kuasa Hukum Keluarga Bripka Arfan Saragih, Fridolin Siahaan, menyatakan setelah Polres Samosir merilis kematian Bripka Arfan pada 14 Maret 2023, keluarga tidak memilih untuk melakukan pelaporan ke Polda Sumatera Utara. 

Pelaporan yang dilakukan pada 17 Maret 2023 ini lantaran keluarga tidak yakin Bripka Arfan meninggal dunia karena bunuh diri meminum racun sianida.

"Keluarga meminta transparan menungkap kasus kematian almarhum, karena supaya diterima masyarakat dan keluarga," ujar Fridolin di program Kompas Petang KOMPAS TV, Sabtu (25/3/2023).

Tasman Sipayung, bersama Fince Saragih dan Binneria Purba kedua orang tua Bripka Arfan Saragih saat ditemui Tribun,Kamis (16/3/2023) di rumahnya yang ada di Dusun Pagar Janji, Mariahbuttu, Silau Kahean, Kabupaten Simalungun.
Tasman Sipayung, bersama Fince Saragih dan Binneria Purba kedua orang tua Bripka Arfan Saragih saat ditemui Tribun,Kamis (16/3/2023) di rumahnya yang ada di Dusun Pagar Janji, Mariahbuttu, Silau Kahean, Kabupaten Simalungun. (Tribun Medan/Anugrah Nasution)

Kejanggalan Kematian

Fridolin menambahkan kejanggalan kematian Bripka Arfan menambah kecurigaan keluarga atas meninggalnya anggota Sat Lantas Polres Samosir itu. 

Kejanggalan yang ditemukan keluarga yakni hasil autopsi yang menemukan luka benda tumpul di kepala bagian belakang jenazah alamarhum.

Kemudian sebelum hasil autopsi keluar Polres Samosir menyatakan Bripka Arfan meninggal karena bunuh diri meminum racun sianida. Jenazah Bripka Arfan pun ditemukan di tempat terbuka.

"Kami merasa ini sangat janggal kalau dia melakukan bunuh diri di tempat terbuka dan tidak ada masyarakat yang melihat," ujar Fridolin.

Terseret Kasus Pajak

Diketahui Bripka Arfan Saragih menjadi salah satu pihak terperiksa terkait dugaan penggelapan pajak kendaraan.

Dalam rilis Polres Samosir tindak pengelapan pajak di UPT Samsat Pangururan itu dilakukan sejak 2018 dengan korban mencapai 300 orang wajib pajak yang tidak disetorkan kepada Dispenda Bank Sumut.

Baca juga: Tim Gabungan Siap Bongkar Kematian Ganjil Bripka Arfan Saragih yang Terjerat Penggelapan Pajak

Baca juga: Wawancara Eksklusif Jenni Simorangkir, Istri Almarhum Bripka Arfan Saragih yang Tewas Tenggak Racun

Terpisah istri Bripka Arfan, Jenni Simorangkir, menjelaskan suaminya pernah berjanji akan membongkar dugaan korupsi pajak kendaraan yang ada di UPT Samsat, Pangururan, Samosir.

Pesan itu disampaikan Arfan saat Polisi mulai menyelidiki penggelapan pajak Rp2,5 miliar yang dilakukan Arfan dan sejumlah pegawai Bapenda.

Kepada Jenni, almarhum mengatakan jika kasus ini terbongkar maka banyak yang terjerat.

"Almarhum cerita bakal dibongkar. Tetapi kalaupun dia membongkar akan banyak yang kena," ujarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved