Berita Sumut

Keluarga Bripka Arfan Saragih Minta Bareskrim Turun Tangan, Ragu Polda Sumut Bakal Transparan

Keluarga almarhum Bripka Arfan Saragih meminta Bareskrim Mabes Polri turun tangan mengusut kematian Polisi yang diduga tewas minum sianida.

Penulis: Fredy Santoso |
TRIBUN MEDAN
Kolase foto Jenni Simorangkir dan mendiang suaminya Bripka Arfan Saragih 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Keluarga almarhum Bripka Arfan Saragih meminta Bareskrim Mabes Polri turun tangan mengusut kematian Polisi yang diduga tewas minum sianida usai ketahuan tilap uang pajak Rp 2,5 miliar.

Pasalnya keluarga tak yakin Polda Sumut bisa membongkar kasus kematian Bripka Arfan yang dinilai janggal tersebut.

Baca juga: Keluarga Bripka Arfan Saragih Datangi Mabes Polri, Minta Kapolri Bentuk Tim Khusus

Kuasa hukum keluarga almarhum, Dolin Siahaan mengaku, jika kasus ini ditangani Polda Sumut, pihaknya khawatir bisa jadi tidak transparan.

Menurutnya, jika ternyata kematian Bripka Arfan bukan bunuh diri, melainkan diduga dibunuh pasti akan ada campur tangan pihak lain yang ada di Sumatera Utara sendiri.

Kuasa hukum Bripka Arfan Saragih saat mendatangi Mabes Polri untuk meminta keadilan pengusutan kasus tewasnya Arfan, Polisi yang diduga gelapkan uang pajak Rp 2,5 miliar, Jumat (24/3/2023).
Kuasa hukum Bripka Arfan Saragih saat mendatangi Mabes Polri untuk meminta keadilan pengusutan kasus tewasnya Arfan, Polisi yang diduga gelapkan uang pajak Rp 2,5 miliar, Jumat (24/3/2023). (Istimewa)

"Kalau kata orang awam, kalau misalkan di Polres, masalahnya di Polda nanti bisa, mana tau minta tolong bagaimana dikondisikan. Tetapi ketika di Mabes Polri tidak bisa bermain la begitu," kata Dolin=, Sabtu (25/3/2023).

Dolin sendiri berharap Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus menangani kasus ini. 

Menurut mereka, kuat dugaan Arfan ditumbalkan atau diduga sengaja dibunuh agar kasus penggelapan pajak ini berhenti karena ia sudah tewas.

Di sini Arfan merupakan saksi mahkota dan sempat berjanji akan membongkar kasus ini mulai dari mekanisme sampai siapa saja yang terlibat penggelapan pajak di Samsat Pangururan, Samosir.

"Khususnya dalam hal ini tetap meminta Mabes Polri diwakili Bareskrim tetap masuk dalam bagian tim pencari fakta atas kematian Bripka Arfan Saragih." ujarnya.

Sebelumnya, Bripka Arfan Saragih, anggota Sat Lantas Polres Samosir ditemukan tewas di tebing curam Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir oleh sesama rekan polisinya pada 6 Februari 2023 lalu.

Baca juga: Keluarga Bripka Arfan Saragih Melapor ke Bareskrim Polri: Ada Dugaan Pembunuhan

Dia tewas setelah tiga hari pergi dari rumah pamit untuk bekerja.

Menurut polisi Arfan meninggal karena bunuh diri karena menggelapkan uang pajak kendaraan warga sebesar Rp 2,5 milliar. 

Namun belakangan tewasnya Bripka Arfan dinilai janggal oleh keluarganya. Mereka menduga Arfan bukan bunuh diri, melainkan ada dugaan dibunuh.

(cr25/ tribun-medan.com)


 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved