Tradisi Ramadan

Munggahan hingga Ziarah Kubur, Berikut Tradisi Jelang Ramadan yang Sering Dilakukan Warga Medan

Selain munggahan, masih banyak tradisi menyambut bulan Ramadan di berbagai daerah lainnya termasuk di Kota Medan.

Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Ratusan umat Islam long march mengikuti pawai obor menyambut Bulan Suci Ramadan di Medan, Rabu (30/3/2022). Parade Pawai Obor tersebut untuk menyambut Bulan Suci Ramadan 1443 Hijriah, long march dari Masjid Raya menuju Lapangan Merdeka. 

TRIBUN-MEDAN.com- Menjelang bulan Ramadan, biasanya umat muslim di Indonesia akan melalukan beberapa tradisi.

Tradisi tiap daerah juga beragam, seperti munggahan, tradisi yang dilakukan masyarakat Sunda atau daerah Jawa Barat.

Namun tradisi munggahan atau sering juga disebut punggahan juga rutin dilakukan umat muslim yang ada di Kota Medan.

Selain munggahan, masih banyak tradisi menyambut bulan Ramadan di berbagai daerah lainnya termasuk di Kota Medan.

Berikut ini deretan tradisi menyambut bulan Ramadan di Kota Medan :

1. Munggahan

ILUSTRASI Makan bersama dengan daun pisang
ILUSTRASI Makan bersama dengan daun pisang (INSTAGRAM/@riungbotram)

Munggahan merupakan tradisi menyambut Ramadan yang dilakukan sebagian besar masyarakat di Jawa Barat.

Tradisi munggahan biasa dilakukan keluarga di tanah Sunda.

Masyarakat memanfaatkan munggahan seminggu sebelum bulan puasa untuk berkumpul bersama keluarga atau orang-orang terdekat.

Di momen inilah mereka saling meminta maaf untuk mempersiapkan diri menuju bulan suci Ramadan.

Warga menyambut ramadan atau munggahan dengan makan bersama nasi liwet kekinian (Istimewa)

2. Ziarah Kubur

Warga membersihkan dan berdoa di makam keluarga saat melakukan ziarah kubur di Pemakaman Muslim, di Jalan Halat, Medan. Tradisi ziarah kubur tersebut dilakukan warga menjelang bulan Ramadan untuk mendoakan keluarga yang telah meninggal dunia.
Warga membersihkan dan berdoa di makam keluarga saat melakukan ziarah kubur di Pemakaman Muslim, di Jalan Halat, Medan. Tradisi ziarah kubur tersebut dilakukan warga menjelang bulan Ramadan untuk mendoakan keluarga yang telah meninggal dunia. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Menjelang bulan Ramadan, biasanya umat muslim akan melakukan berbagai tradisi seperti tradisi ziarah kubur.

Tradisi ziarah kubur dilakukan untuk mendoakan kerabat yang sudah meninggal yang tidak wajib dilakukan atau sunnah, sehingga tidak berdosa apabila Tribuners tidak melaksanakannya.

Ziarah kubur merupakan amalan yang dianjurkan untuk umat muslim yang dipercaya sebagai media silaturahmi antara orang yang masih hidup dengan orang-orang yang masih hidup dengan orang-orang yang sudah meninggal.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved