Materi Belajar

Nasionalisme : Pengertian dan Latar Belakangnya, Materi Belajar Sejarah Kelas 11

Pengertian dan latar belakang nasionalisme akan dibahas pada materi belajar sejarah kelas 11 berikut ini.

Penulis: Rizky Aisyah |
HO / TRIBUN
Pengertian dan latar belakang nasionalisme 

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN – Pengertian dan latar belakang nasionalisme akan dibahas pada materi belajar sejarah kelas 11 berikut ini.

Pengertian Nasionalisme

Menurut beberapa ahli, nasionalisme memiliki beberapa pengertian. Hans Kohn mengatakan bahwa nasionalisme adalah pemahaman bahwa bangsa dan kesetiaan individu terhadapnya adalah yang terpenting. Pada dasarnya nasionalisme muncul dari adanya kesadaran nasional tentang bangsa dan bangsa itu sendiri. Sementara itu, Joseph Ernest Renan mendefinisikan nasionalisme sebagai sekelompok orang yang mencari persatuan. Berbeda dengan Otto Bauer yang mengatakan bahwa nasionalisme adalah kesatuan karakter yang muncul dari kesamaan nasib.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasionalisme memiliki dua pengertian. Yang pertama adalah pemahaman (ajaran) tentang mencintai bangsa dan negara. kebangsaan. Makna kedua adalah pengakuan terhadap anggota suatu bangsa yang berpotensi atau secara nyata bersama-sama mencapai, mempertahankan dan melanggengkan jati diri, persatuan, kemakmuran dan kekuatan suatu bangsa, atau dapat juga diartikan dengan semangat nasionalisme.

Latar Belakang Nasionalisme

Ingat Revolusi Prancis dan Industri? Kedua peristiwa ini memicu bangkitnya nasionalisme. bagaimana itu? Masalahnya, dalam dua peristiwa itu, banyak negara yang masih berada di bawah kekuasaan kolonial negara lain. Saat itu banyak negara jajahan yang melakukan penindasan terhadap negara jajahan. Bangsa jajahan ini mengakui persamaan nasib dan harga diri sebagai bangsa. Akhirnya, ini memunculkan nasionalisme di Eropa abad ke-18. Pemahaman ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, terutama di negara-negara jajahan Eropa, termasuk negara-negara Asia dan Afrika.

Nasionalisme Indonesia

Nasionalisme di Indonesia dimulai dengan berdirinya Syarikat Islam/SI (sebelumnya Syarikat Dagang Islam/SDI). Peran SDI dalam nasionalisme dimulai ketika H.O.S. Tjokroaminoto tidak hanya menangani masalah perdagangan tetapi juga mengubah SDI menjadi Sarekat Islam. Dimana sebelumnya SDI mementingkan masalah ekonomi dan sosial, Tjokroaminoto menjadikan SI juga menyiratkan politik dan agama. Hal ini terlihat pada kegiatan SI yang menekankan faktor politik terhadap ketidakadilan dan penindasan pemerintah kolonial.

(cr30/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved