Breaking News

News Video

Seorang Santri Tewas Usai Dikeroyok, Motif Pelaku Karena Diduga Korban Mencuri Sejumlah Uang

Pengeroyokan tersebut terjadi di Pondok Pesantren di Desa Campor, Kecamatan Geger, Madura pada Minggu (5/3/2023).

TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang santri berinisal BT (16) tewas seusai dikeroyok oleh sembilan seniornya.

Pengeroyokan tersebut terjadi di Pondok Pesantren di Desa Campor, Kecamatan Geger, Madura pada Minggu (5/3/2023).

Motif pelaku menggeroyok BT karena diduga korban mencuri sejumlah uang dan tak mau mengakuinya

Hal tersebut disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya.

Ia pun membeberkan kronologi kejadian tersebut.

Rupanya aksi pengeroyokan itu dimulai dari laporan kehilangan uang di ponpes tersebut pada Minggu (5/3) silam.

Bahkan laporan kehilangan sejumlah uang itu terjadi dua kali di hari yang sama.

Kemudian pihak pengurus berupaya untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara memanggil beberapa santri.

Satu di antara santri yang dipanggil adalah BT.

Namun saat dicecar oleh seniornya, BT tak mengakui perbuatannya mencuri uang tersebut.

Dari situlah emosi pelaku tersulut hingga terjadi aksi pemukulan.

“Malam itu (Minggu) sekitar pukul 21.00 WIB, awalnya datang seorang santri melaporkan bahwa dua santri lainnya telah kehilangan uang sebesar Rp 300 ribu dan Rp 150 ribu di dalam kamarnya. Terjadi di hari yang sama,” singkat Bangkit kepada Tribun Jatim Network, Senin (13/3/2023).

AKP Bangkit mengatakan BT dianiaya oleh sembilan santri seniornya dengan tangan kosong.

Seusai pengeroyokan tersebut, BT pingsan dan dilarikan ke puskesmas.

BT pun mengalami sejumlah luka lebam di bagian lengan, pinggung, dan dada.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved