Berita Viral
NASIB 2 WNA yang Punya KTP hingga KK di Bali, Ternyata Belum Dideportasi, Sudah Jadi Tersangka
Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan adanya dua Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Bali.
TRIBUN-MEDAN.com - Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan adanya dua Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Bali.
Kedua WNA itu adalah Rodion Krynin asal Ukraina dan Muhamad Zghaib Nasir asal Suriah.
Informasi yang dihimpun Tribun, untuk mendapatkan KTP Bali tersebut, kedua WNA itu membayar calo belasan hingga puluhan juta rupiah.
Tak hanya mendapatkan KTP, mereka juga mendapatkan KK dan NPWP.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar Rudy Hartono mengungkapkan nasib dua warga negara asing (WNA) yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), akta kelahiran, hingga Kartu Keluarga (KK).
Warga negara Ukraina berinisial RK (37) dan warga negara Suriah berinisial MZN (31) saat ini menjadi tersangka dalam kasus ini.
Hingga saat ini, dua WNA tersebut belum dideportasi. Rudy menjelaskan, RK dan MZN ditahan di Rutan Kerobokan guna penyidikan lebih lanjut.
“Tadi, mereka langsung kita lakukan penahanan di Rutan Kerobokan, semuanya,” kata Rudy dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Rabu (15/3/2023).
Terkait kasus tersebut, terdapat lima tersangka yang sudah ditetapkan. Dua merupakan WNA, sementara tiga lainnya adalah warga negara Indonesia (WNI) berinisial NKM, IWS, dan IKS.
Kasus ini pun berkembang menjadi kasus suap penerbitan KTP, KK, dan akta kelahiran.
RK, MZN, dan NKM merupakan pemberi suap. Sementara, IWS yang merupakan Kepala Dusun Sekar Kangin, Denpasar Selatan dan IKS selaku pegawai honorer di Kantor Kecamatan Denpasar Utara diduga sebagai penerima suap.
Rudy menjelaskan, WNA ini ingin membeli aset di Kota Denpasar. Penerima suap kemudian menjanjikan untuk menerbitkan KTP, KK, dan akta kelahiran.
“Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan, kemarin dari penyidik Kejaksaan Negeri Denpasar, kami menetapkan 2 WNA dan 3 orang yang turut serta membantu dalam menerbitkan KTP, KK, tersebut sebagai pihak yang patut dimintakan pertanggungjawaban,” jelas Rudy.
Saat ini, penyidik masih mendalami nominal uang yang didapatkan penerima suap dari WNA.
“Pasti ada sesuatu yang diberikan oleh pemohon KTP dan KK serta akta kelahiran. Jumlahnya masih didalami oleh penyidik. Yang sudah kami dapatkan, ada sesuatu yang diberikan kepada penghubung ini,” ungkap Rudy.
| ANIES Sentil Universitas Oxford Tak Cantumkan Nama Peneliti Indonesia Soal Temuan Rafflesia Hasselti |
|
|---|
| REKOMENDASI Penutupan PT TPL dan PT GRUTI: Upaya Menjaga Kesejahteraan Masyarakat dan Lingkungan |
|
|---|
| FAKTA BARU Kematian Alvaro, Bocah 6 Tahun Diculik di Masjid lalu Dibekap oleh Ayah Tiri |
|
|---|
| KETAHUAN Kelakuan Kejinya Bunuh Anak Tiri Alvaro, Alex Iskandar Akhiri Hidup di Kantor Polisi |
|
|---|
| GELAGAT Alex Iskandar Ikut Cari Jasad Bocah Alvaro Padahal Pelaku Pembunuhan, Akal-Akalan Ayah Tiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/NASIB-2-WNA-yang-Punya-KTP-hingga-KK-di-Bali-Ternyata-Belum-Dideportasi-Sudah-Jadi-Tersangka.jpg)