Jalan Rusak
Jalan Provinsi Penghubung Toba-Labuhan Batu Utara Putus, Imbasnya Warga Tak Bisa Antar Hasil Tani
Warga telah lama menanti adanya perbaikan jalan agar bisa mengangkut hasil pertanian ke daerah Kabupaten Labuhan Batu Utara.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Sebanyak dua titik jalanan yang berada di Kecamatan Nassau amblas mengakibatkan masyarakat sekitar kewalahan membawa hasil pertanian. Jalanan tersebut merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Toba dengan Labura nyaris tak bisa dilalui masyarakat sekitar.
Dari penuturan warga sekitar, pihaknya telah lama menanti adanya perbaikan jalan agar bisa mengangkut hasil pertanian ke daerah Kabupaten Labuhan Batu Utara. Hingga saat ini, kerinduan masyarakat tersebut belum terjawab. Setidaknya, sepanjang 7 kilometer jalanan belum dibuka hingga ke perbatasan Toba – Labura.
Kades Cinta Damai, Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba Purba Nababan mengutarakan, ada dua titik jalan utama yang amblas dan nyaris tak bisa dilalui warga.
“Itu jalan provinsi yang berada di Lumban Rau Timur, Kecamtan Nasaau. Jalan itu merupakan penghubung antara Kabupaten Toba dengan Labura. Satu titik di jalan menuju Sibaning dan satu lagi jalan menuju Desa Lumban Rau Timur,” ujar Kades Cinta Damai Purba Nababan, Senin (13/3/2023).
“Yang menuju Desa Lumban Ru Timur, aspalnya sudah amblas semua tinggal beram jalan yang bisa digunakan. Beram tersebut masih bisa dilalui mobil karena diperlebar dan aspalnya sudah amblas semua,” sambungnya.
Bila pengerjaan jalan tak segera dilakukan, masyarakat tak bisa lagi melintas, termasuk mengangkut hasil tani; karet, sawit, jagung dan berbagai tanaman palawija lainnya.
“Jalan yang menuju Sibaning, timbunan gorong-gorongnya sudah amblas. Kalau sebulan lagi tak diperbaiki dan hujan terus, kemungkinan jalan tersebut akan putus,” sambungnya.
“Akibatnya masyarakat kesulitan mengangkut hasil pertanian. Pengangkutan akan terbengkalai dari daerah Toba menuju Labura dan sebaliknya,” lanjutnya.
Amblasnya jalan tersebut diakibatkan oleh curah hujan tinggi dan diduga karena pengerjaan gorong-gorong yang tak becus.
“Selain karena hujan, memang pengerjaan gorong-gorong itu kurang bagus. Sebenarnya, itu baru setahun dikerjakan sudah amblas,” terangnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan, ada sekitar 7 kilometer lagi jalan di kawasan tersebut yang belum dibuka sehingga mereka tak bisa membawa hasil pertanian ke Kabupaten Labura. Selama ini, mereka harus menghabiskan waktu berhari-hari untuk mengangkut hasil pertanian dari daerah tersebut ke Labura melalui jalur jalan dari Toba.
“Kalau untuk jalan menuju perbatasan Labura, itu masih tersisa pembukaan jalan sekitar 7 kilometer lagi,” sambungnya.
Pihaknya berharap Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi agar secepatnya membuat tindakan. Pasalnya, jalan tersebut bisa saja terputus manakala tak segera dikerjakan. Hingga saat ini, masyarakat sekitar hanya membuat tanda agar masyarakat yang melintas menggunakan sisi beram jalan.
“Kita harapkan, Gubernur Edy Rahmayadi sesegera mungkin melakukan perbaikan jalan. Dan apabila tidak segera dikerjakan maka jalan tersebut tak bakal bisa dilalui masyarakat termasuk kendaraan. Bakal putus total,” terangnya.
(*/TRIBUN MEDAN)
| Warga Geram Jalan PDAM Sunggal Rusak Parah Sudah Setahun, Gotong Royong Timbun Tanah Sendiri |
|
|---|
| Kondisi Terkini Jalan Gurilla Medan yang Rusak dan Kerap Makan Korban |
|
|---|
| Jalan Penghubung Sergai-Batubara Rusak Parah, Warga Berharap Presiden Jokowi Datang Meninjau |
|
|---|
| Jalan Rusak Deliserdang Makan Korban, Warga Kabanjahe Kritis |
|
|---|
| Warga Bangun Kuburan di Tengah Jalan, Kesal Jalan Rusak Parah Tak Kunjung Diperbaiki |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Jalan-Toba-Labura-di-Kecamatan-Nassau-Amblas.jpg)