Berita Viral

Rektor Universitas Lampung Raup 400 Juta untuk Loloskan Calon Mahasiswa Masuk Fakultas Kedokteran

Seorang anggota polisi di Lampung, bernama Hepi Asasi mengaku bayar uang hingga Rp 500 juta agar anaknya berinisial RAD diterima di Fakultas Kedoktera

HO
Rektor Universitas Lampung, Karomani 

TRIBUN-MEDAN.com - Pendidikan di Indonesia belum benar-benar bersih dari korupsi dan praktik suap. Sejumlah aksi kotor terungkap dalam dunia pendidikan di bangku kuliah.  

Usai Rektor Universitas Lampung Karomani kena terkena OTT KPK, kini terungkap aksi kotornya selama menjabat di kampus negeri tersebut. 

Seorang anggota polisi di Lampung, bernama Hepi Asasi mengaku bayar uang hingga Rp 500 juta agar anaknya berinisial RAD diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila) tahun 2021.

Keterangan tersebut disampaikan Sekretaris PWNU Lampung Aryanto Munawar saat bersaksi terkait dugaan suap penerimaan mahasiswa baru Unila di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Kamis (9/3/2023).

Aryanto Munawar adalah pihak yang memfasilitasi Hepi Asasi dengan Prof Karomani yang saat itu menjabat sebagai rektor Unila.

Adapun Uang Rp 500 juta tersebut dibagi untuk keperluan sumbangan pengembangan instansi (SPI) dan Infaq pembangunan gedung Lampung Nahdiyin Center (LNC).

Dalam persidangan, Mantan Anggota DPR RI itu ditanya JPU KPK terkait mahasiswa inisial RAD yang kuliah di jurusan Pendidikan ketokteran Unila.

Aryanto pun mengaku bahwa mahasiswa tersebut adalah anak dari sahabatnya bernama Hepi Asasi yang merupakan anggota kepolisan di Lampung.

"Iya, Yang Mulia. Waktu itu masuk lewat jalur Mandiri di tahun 2021," ujar Aryanto.

Sekretaris PWNU Lampung Aryanto Munawar ketika menjadi saksi kasus suap Unila di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Kamis (9/3/2023)
Sekretaris PWNU Lampung Aryanto Munawar ketika menjadi saksi kasus suap Unila di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Kamis (9/3/2023) (HO)

Selanjutnya, Aryanto mengatakan bahwa dirinya berjanji kepada Hepi bertemu Karomani sebelum tes SMMPTN.

Aryanto kemudian menghubungi Karomani dan mengatakan kepada Karomani bahwa mahasiswa tersebut merupakan keponakan Musa Zainuddin (mantan DPR RI).

"Saya sampaikan ke Karomani ini keponakan Musa, kebetulan pak Musa temannya Karomani juga"

"Saya bilang mahasiswa ini mau tes jalur mandiri, dan sudah mengisi formulir SPI dan siap menyumbang Rp 400 juta," imbuhnya.

Aryanto melanjutkan, Jika Hepi awalnya bersedia menyumbang senilai Rp 300 juta, namun anaknya tersebut sudah terlanjur mengisi SPI senilai Rp 400 juta.

Namun, selanjutnya Karomani menghubunginya bahwa nilai sumbangan SPI tersebut sudah tidak bisa diubah ketika sudah di-upload.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved