Lapas Lubuk Pakam Ikuti Pembinaan Praktek Perumusan dan Pemutakhiran Data Sidik Jari WBP  

TRIBUN-MEDAN.com, PAKAM – Petugas Lapas Lubuk Pakam Khususnya Subseksi Registrasi dan Bimkemas mengikuti kegiatan Pembinaan, Praktek Perumusan dan Pemutakhiran Data Sidik Jari Warga Binaan Pemasyarakatan. Bertempat di ruangan jajaran Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik hari Rabu (08/03/2023).

Kalapas Lubuk Pakam Alanta Imanuel Ketaren dalam hal ini diwakili oleh Kasi Binadik dan Giatja Edward P Situmorang memberikan apresiasi kepada Direktorat Pidana Ditjen AHU atas kesempatannya memberikan ilmu tentang Daktilsoskopi untuk petugas Lapas Lubuk Pakam.

"Terima kasih atas kunjungan di Lapas Lubuk Pakam serta paparan informasi yang telah disampaikan. Semoga ilmu ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan petugas," tutur Edward Situmorang.

Penyampaian materi disampaikan oleh Sri Endah Melati Hartantheroe dari Daktiloskopi Direktorat Pidana Ditjen AHU.

Sri Endah menyampaikan pengertian serta makna dari Daktiloskopi kepada jajaran Binadik.

"Daktiloskopi berasal dari dua kata Yunani, yaitu dactylos yang berarti jari jemari atau garis jari dan scopein yang artinya mengamati atau meneliti. Kemudian dari pengertian itu timbul istilah dalam bahasa Inggris yang kita kenal menjadi 'Ilmu sidik jari'," ucap Sri menjelaskan.
 
Sri Endah menambahkan bahwa kedua ilmu itu ditetapkan pada objek yang sama, garis papil, tetapi tujuan Daktiloskopi tersebut telah dititikberatkan untuk keperluan personal identifikasi.

"Daktiloskopi berarti mengamati sidik jari khususnya garis yang terdapat pada ruas ujung jari, baik tangan dan kaki. Jadi, daktiloskopi berarti ilmu yang mempelajari sidik jari untuk keperluan pengenalan kembali atau untuk proses identifikasi orang," pungkasnya. (*)