Sumut Terkini

Beli BBM Subsidi Lewat Aplikasi MyPertamina di Sergai, Sopir Truk Pusing Sampai Harus Ngantre

Menurut Ismail, pihak Pertamina perlu menyiagakan petugas khusus yang dapat membantu para sopir sepertinya untuk mendaftar diri. 

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/Anugrah Nasution
Penerapan Quick Response Code atau QR Code ketika melakukan pembelian BBM solar subsidi yang mulai diterapkan sejak, Selasa (7/3/2023). 

TRIBUN-MEDAN. com, SERGAI - Penerapan Quick Response Code atau QR Code ketika melakukan pembelian BBM solar subsidi yang mulai diterapkan sejak, Selasa (7/3/2023), membuat sejumlah sopir truk merasa pusing.

Pasalnya tak sedikit para sopir lintas tidak memahami cara mendaftar atau memiliki email. 

Sejumlah truk pun sampai harus mengantre beberapa jam untuk mendaftar sebelum mendapatkan pasokan BBM subsidi jenis solar. 

Baca juga: Pengurus Kadin Sumut Resmi Dikukuhkan, Firsal Mutyara : Kita Siap Kolaborasi dengan Pemprov Sumut

Mamik salah satu sopir angkutan yang ditemui di SPBU Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai mengaku kelabakan untuk mendaftar melalui aplikasi MyPertamina. 

"Infonya kan baru ini tau kalau sudah harus pakai aplikasi. Tadi sudah daftar tapi belum berhasil. Ini ngantri dululah biar bisa daftar lagi," ujarnya kepada Tribun, Selasa (7/3/2023). 

Sejumlah sopir truk yang ditemui Tribun pun mengaku kesulitan untuk mengisi pendaftaran tanpa adanya bantuan petugas SPBU. 

Mereka bahkan telah mencoba sendiri memasukkan data kendaraan namun kerap gagal. 

Seperti yang disampaikan Ismail sopir truk lainnya. Katanya kebijakan penggunaan barkot untuk mendapatkan BBM subsidi sangat rumit. 

Terlebih Ismail tak terlalu menguasai teknologi, dia pun merasa pusing karena verifikasi dari Pertamina dikirim melalui email. 

"Ya kalau tujuan bagus, memang ini kan sudah lama, cuman agak ribet juga, tadi aku coba coba belum bisa juga. Kalau ngisi sendiri sulit apalagi aku kurang paham pakai handphone ini," ujarnya. 

Menurut Ismail, pihak Pertamina perlu menyiagakan petugas khusus yang dapat membantu para sopir sepertinya untuk mendaftar diri. 

Apalagi katanya, pengiriman identitas kendaraan disertai surat surat kendaraan dan foto kadang sering gagal dan harus kembali mengulang. 

Baca juga: SOSOK Ferry Pradana, Atlet NPC Sumut, Peraih Emas Atletik Dubai

"Saya kira harus ada sosialisasi lagi karena banyak juga yang tidak tau kek aku ini. Tadi aku tanya banyak juga yang tidak bisa isi pendaftaran. Kalau bisa ada petugas khusus yang bantu jadi kita bisa terbantu," ujarnya. 

Pertamina telah mengumumkan sejak hari ini, pengguna solar bersubsidi di Sumatera Utara harus menggunakan Quick Response Code atau QR Code di SPBU.

Bagi masyarakat yang belum terdaftar maka Pertamina akan melakukan pembatasan pengisian solat hanya 15 liter. 

(cr17/tribun-medan.com)  
 
 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved