Materi Belajar

Gas Mulia: Pengertian, Sifat dan Macam-macamnya, Materi Belajar Kimia Kelas 12

Pengertian gas mulia, sifat dan macam-macamnya dibahas pada materi belajar kimia kelas 12 berikut ini.

Penulis: Rizky Aisyah |
HO / TRIBUN
Pengertian gas mulia, sifat dan macam-macamnya 

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN –  Pengertian gas mulia, sifat dan macam-macamnya dibahas pada materi belajar kimia kelas 12 berikut ini.

Pengertian Gas Mulia

Sebenarnya, gas mulia adalah nama unsur-unsur golongan VIIIA pada tabel periodik. Disebut gas mulia karena semua unsur dalam golongan ini adalah gas dan memiliki konfigurasi elektron yang sangat stabil, membuatnya sangat sulit bereaksi dengan unsur lain. Unsur-unsur gas mulia antara lain helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn).

Sifat-sifat Gas Mulia

Gas inert memiliki sifat yang ditemukan di sini. Sifat-sifat ini dibagi menjadi tiga jenis: sifat atom, fisik dan kimia.

1. Sifat Atom

Dalam sifat atom, molekul gas mulia terdiri dari satu atom (monoatomik). Unsur gas mulia memiliki jari-jari atom yang lebih besar jika dilihat dari atas ke bawah (helium hingga radon). Namun, dengan bertambahnya jari-jari atom, energi ionisasi berkurang, membuatnya lebih mudah untuk melepaskan elektron. Unsur-unsur dalam golongan ini memiliki 2 dan 8 elektron valensi, yang menunjukkan bahwa semua elektron pada kulitnya stabil dan berpasangan.

2. Sifat Fisik

Menurut sifat fisiknya, gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah. Karena titik didih dan titik leleh unsur gas mulia berada di bawah suhu kamar (25 °C), semua unsur gas mulia berbentuk gas. Titik leleh dan titik didih unsur gas mulia meningkat dengan bertambahnya massa atom dan jari-jari atom dari atas ke bawah (dari helium ke radon). Kerapatan (densitas) unsur gas mulia juga meningkat dari atas ke bawah.

3. Sifat Kimia

Unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang stabil karena semua elektron di kulit terluarnya berpasangan sempurna. Karena itu, gas mulia cenderung tidak bereaksi dengan unsur lain. Namun, saat ini terdapat beberapa unsur gas langka yang dapat bereaksi dengan unsur lain yang sangat elektronegatif seperti xenon dan kripton. Selain itu, konfigurasi elektron yang stabil ini membuat gas mulia menjadi umum dalam konfigurasi elektron pendek untuk elemen lainnya.

Contohnya:

Ne = 1s2 2s2 2p6

Ar =  1s2 2s2 2p6 3s2 3p6. Konfigurasi elektron Ar dapat disingkat menjadi,

Ar = [Ne] 3s2 3p6

Na = 1s2 2s2 2p6 3s1, dapat disingkat

Na = [Ne] 3s1

Macam-macam Gas Mulia

Seperti disebutkan sebelumnya, unsur gas mulia terdiri dari enam unsur: Helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon, dan Radon. Masing-masing elemen ini dijelaskan secara rinci di bawah ini. Tetap disini, oke!

Helium (He)

Helium adalah unsur gas mulia paling melimpah kedua di alam semesta setelah hidrogen. Helium terbentuk dari peluruhan zat radioaktif, yaitu uranium dan thorium. Gas ini merupakan zat yang ringan dan tidak mudah terbakar. Meskipun berbentuk gas, helium dapat dicairkan pada suhu yang sangat rendah dan tekanan tinggi.

Selain tidak berwarna, helium juga tidak berbau, tidak berasa, dan tidak beracun. Namun, menghirup gas ini ke dalam tubuh dapat menyebabkan suara meninggi, sakit kepala, dan perasaan tersedak. Keunggulan helium lainnya adalah dapat digunakan sebagai refrigeran karena memiliki titik uap yang sangat rendah dalam keadaan cairnya.

Neon (Ne)

Neon ditemukan di London, Inggris pada tahun 1898 oleh ahli kimia Sir William Ramsay dan Morris M. Travers. Saat Ramsay mendinginkan beberapa sampel udara ke keadaan cair dan memanaskan cairan tersebut, dia menangkap gas yang dilepaskan saat cairan mendidih. Ramsay kemudian mengisolasi sisa-sisa gas tak dikenal dan menemukan zat baru bernama kripton dan neon.

Gas ini tidak berwarna, tetapi neon mengeluarkan warna kuning kemerahan saat terkena medan listrik bertegangan tinggi. Selain digunakan sebagai pengisi lampu neon, unsur gas mulia ini dapat berfungsi sebagai pengisi penangkal petir, tabung televisi, dan neon dalam bentuk cair dapat digunakan sebagai pendingin.

Argon (Ar)

Argon adalah gas paling melimpah ketiga di atmosfer bumi setelah nitrogen dan oksigen. Argon terbentuk dari peluruhan zat radioaktif berupa potasium yang terdapat di kerak bumi. Unsur ini larut dalam air seperti oksigen dan 2,5 kali lebih larut daripada nitrogen. Argon tidak reaktif (inert), tidak mudah terbakar dan tidak beracun.

Saat berada di medan listrik, argon mengeluarkan warna ungu atau ungu. Unsur gas mulia ini banyak digunakan dalam industri dalam bentuk gas maupun cair. Kegunaan lain dari argon adalah sebagai gas inert untuk melindungi dari percikan listrik selama proses pengelasan, produksi titanium dan elemen reaktif lainnya, dan sebagai lapisan pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan germanium.

Kripton (Kr)

Kripton adalah yang paling langka dari unsur gas mulia lainnya. Seperti neon, kripton ditemukan dalam sisa-sisa gas dari sampel udara cair yang dipanaskan oleh ahli kimia Sir William Ramsay dan Maurice M. Travers.

Dalam kondisi normal, kripton tidak berwarna dan tidak berbau. Namun, ketika ditempatkan di medan listrik bertegangan tinggi, kripton memancarkan cahaya putih.

Xenon (Xe)

Setelah Sir William Ramsay dan Morris M. Travers menemukan kripton dan neon, pada tahun yang sama mereka menemukan unsur gas mulia lainnya, xenon. Xenon ditemukan dalam residu yang tersisa setelah memanaskan sampel udara cair. Xenon adalah gas berat yang langka dan tidak berbau. Gas ini tidak reaktif dengan sebagian besar bahan kimia.

Xenon memancarkan cahaya biru saat berada di medan listrik bertegangan tinggi. Saat ini, banyak senyawa xenon telah diproduksi, seperti xenon trioksida (XeO3) yang sangat mudah meledak (meledak) dan xenon tetraoksida (XeO4). Xenon juga dianggap tidak beracun, tetapi banyak senyawanya yang beracun karena sifat pengoksidasi yang kuat.

Radon (Rn)

Radon adalah unsur gas langka yang bersifat radioaktif. Radon terbentuk ketika radium kimia radioaktif terurai dari unsur logam. Radon tidak reaktif secara kimia, tetapi sangat berbahaya bagi kesehatan karena bersifat radioaktif. Radon tidak berwarna, tetapi ketika didinginkan sampai beku (sebagai padatan), radon berwarna kuning dan radon cair berwarna kuning kemerahan.

Meskipun penggunaan radon sebagai terapi radiasi untuk kanker, menghirup cukup gas ini sebenarnya menyebabkan kanker paru-paru.

(cr30/tribun-medan.com)

 
 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved