KKB

Beda Prinsip dengan KKB Papua, Benny Wenda Justru Ingin Pilot Susi Air Dibebaskan

Ia justru meminta kepada TPNPB-OPM agar Kapten Philip dibebaskan, karena menilai bahwa Selandia Baru bukanlah ancaman bagi Papua Barat.

Jubi.co.id
Benny Wenda Dianggap Melenceng dari Perjuangan OPM, Muncul Mosi tidak Percaya 

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Mahfud MD, sempat menyampaikan bahwa titik lokasi penyanderaan Kapten Philip sebenarnya sudah ditemukan dan dikepung oleh pasukan TNI-Polri.

Akan tetapi, sebelum ada pergerakan lebih lanjut, Pemerintah Selandia Baru justru datang dan memohon agar tidak ada tindak kekerasan yang dilakukan.

Permohonan ini didasarkan atas kekhawatiran Pemerintah Selandia Baru pada keselamatan jiwa pilot tersebut.

Sudah seharusnya pemerintah dapat menggunakan momen penyanderaan ini, dengan tentunya tambahan justifikasi yang tepat, sebagai momentum untuk dapat membuka mata dunia bahwa gerakan OPM tidaklah didasari atas keinginan kolektif masyarakat Papua untuk merdeka, melainkan oleh ketidakpuasan sebagian kelompok saja.

Selain itu, cara-cara OPM dalam melakukan tindakan kekerasan terhadap masyarakat serta penyanderaan terhadap warga asing harus terus digaungkan, agar menutup celah bagi gerakan ini untuk mengembangkan narasi dan mencari dukungan yang lebih luas di dunia internasional.

Upaya dalam memberantas segala bentuk gerakan separatisme tidak selalu harus menggunakan hard approach, akan tetapi juga dengan menghadang segala bentuk upaya mereka dalam meraih dukungan internasional.

Stabilitas wilayah Papua harus tetap dikedepankan, agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari pembangunan yang dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah di wilayah timur Indonesia tersebut.

Menanggapi belum diketahuinya keberadaan Kapten Philips, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pun angkat suara.

Kata Yudo, operasi pencarian itu telah memasuki hari ke-20 pada Senin 27 Februari 2023.

Menurutnya, tidak mudah menyelamatkan Philips karena kelompok kriminal bersenjata (KKB), penyandera pilot tersebut berpindah-pindah tempat.

“Jadi gerombolan yang tempatnya berpindah-pindah dan bersama-sama dengan penduduk. Nah ini kan tidak mudah untuk mengambil dari penduduk ini,” ujar Yudo di Mako Paspampres, Jakarta, Senin 27 Feburai 2023, lewat rekaman suara yang dikirimkan Puspen TNI.

Yudo juga mengatakan, belum ada target kapan operasi pembebasan itu dirampungkan. “Kita enggak ada target.

Itu tadi, mereka (KKB) berlindung selalu dengan masyarakat, malah dengan anak-anak.

Ya. kita usahakan ya sedapat mungkin kita laksanakan secara persuasif. Kita tidak mau masyarakat menjadi korban karena itu,” kata Yudo.

Ia juga mengatakan bahwa TNI-Polri masih mengedepankan cara persuasif untuk membebaskan pilot Philips.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved