TRIBUN WIKI

Baturangin, Dusun Kecil di Kabupaten Toba yang Rindu Layanan Kesehatan

Selain perkampungan Baturangin, terdapat beberapa perkampungan kecil yang tergabung dengan dusun 4, dan jaraknya saling berdekatan.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Suasana Dusun Baturangin.    

TRIBUN MEDAN.com, BALIGE - Baturangin adalah sebuah perkampungan kecil yang kini dihuni 13 Kepala Keluarga. Secara administratif, perkampungan ini masuk ke dalam Dusun 4, Desa Meranti Tengah, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. 

Selain perkampungan Baturangin, terdapat beberapa perkampungan kecil yang tergabung dengan dusun 4, dan jaraknya saling berdekatan.

Diantaranya Hutagodang yang dihuni 6 kepala keluarga, Parduaan dihuni 7 kepala keluarga, Huta Regar dan Suanan yang masing-masing dihuni 3 dan 2 kepala keluarga. 

Baca juga: Bupati Karo Lantik Kepala Desa Terpilih, Tekankan Jaga Keamanan dan Kebersihan di Desa

Terkhusus untuk Huta Regar dan Suanan, keduanya masuk ke Desa Meranti Utara. Namun dari segi jarak, 5 perkampungan kecil ini saling berdekatan.

Mirisnya, jarak perkampungan ini ke pusat desa sangat jauh, bahkan harus menempuh perjalanan hingga 8 jam berjalan kaki, atau hampir 4 jam dengan sepeda motor. 

Sementara jarak ke pusat kecamatan harus ditempuh sampai 3 jam dengan mengendarai sepeda motor, dan hampir 4 jam ke pusat kabupaten. 

Sejak setahun terakhir, perkampungan Parduaan sudah dapat diakses dengan kendaraan roda empat, namun hanya kendaraan khusus saja yang dapat melawati jalan hingga ke perkampungan itu karena kondisi jalan yang sulit, sementara empat perkampungan lain hanya dapat diakses dengan kendaraan roda dua. 

"Baru satu tahun ini bisa mobil, tapi harus gerdan dua. Kalau mobil biasa enggak mampu sampai ke sini," begitu kata Tumpak Panjaitan (34), warga Hutagodang  Selasa (28/2/2023). 

Selain akses, warga dari lima perkampungan ini juga sangat merindukan layanan kesehatan. Jika hendak berobat, mereka harus berkendara hingga 3 sampai 4 jam untuk menjangkau layanan kesehatan. 

Baca juga: Hiburan Malam Desa Huta Rakyat Bikin Bising, Warga Minta Aparat Menutup

"Kalau masih sanggup naik kreta (sepeda motor) ya dipaksakan ke pasar. Tapi kalau enggak sanggup lagi ditahan-tahankanlah," lanjut Tumpak. 

Selain itu Walden Siagian (48), warga yang tinggal Hutagodang mengaku, sudah sejak lima tahun terakhir mereka menyampaikan usulan agar pemerintah menempatkan bidan desa di kampung mereka. Namun hingga kini usulan itu tak kunjung terwujud. 

"Entah apapun namanya, mau itu Poskosdes, Pustu, atau apalah. Yang penting ada Bindes di sini," ujarnya berharap. 

Hingga kini, kerinduan warga dari lima perkampungan ini masih saja sama, yakni layanan kesehatan. 

Selanjutnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toba, dr. Freddi Seventry Sibarani mengatakan, Dusun 4 Baturangin tidak memenuhi syarat untuk mendirikan Polindes karena jumlah penduduknya yang sedikit. 

"Memang setiap Musrenbang selalu diujukan untuk bidan di sana. Tetapi sesuai dengan syarat untuk membuat Polindes ada syaratnya, yaitu jumlah KK kalau enggak salah 100 KK, dan di Baturangin hanya 50 KK, dan Baturangin ini termasuk dusun," ujarnya. 

Hingga saat ini, masyarakat sekitar masih menantikan perhatian serius dari Pemkab Toba soal layanan kesehatan.

(cr3/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved