Berita Seleb

SOSOK Didi Kempot yang Hari ini Jadi Google Doodle, Dijuluki Godfather of Broken Heart

Tepat pada tanggal 26 Februari tahun 2020, penyanyi bernama asli Didik Prasetyo itu menerima Billboard Indonesia Lifetime Achievement Award.

Instagram
SOSOK Didi Kempot yang Hari ini Jadi Google Doodle, Dijuluki Godfather of Broken Heart 

Kisah asmara yang ia jalani bersama kekasih tidak disetujui oleh orang tua wanita tersebut.

Pada 1993, penyanyi asal Solo tersebut mulai tampil di luar negeri, tepatnya di Suriname, Amerika Selatan.

Penyanyi Campur Sari, Didi Kempot
Penyanyi Campur Sari, Didi Kempot (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Lagu Cidro yang dibawakan sukses meningkatkan pamornya sebagai musisi terkenal di Suriname. Setelah Suriname Didi Kempot lanjut menginjakkan kakinya di Benua Eropa pada 1996.

Lagu tersebut juga mendapatkan apresiasi yang tinggi dari warga Indonesia.

Perjalanan karir Didi Kempot yang berliku hingga mencapai kesuksesan seperti sekarang ini tidak membuatnya sombong.

Dalam beberapa tahun terakhir, musik campursari Didi Kempot sangat populer di kalangan generasi muda. Lagu-lagunya terus menyentuh hati orang-orang romantis yang putus asa di seluruh dunia.

Baca juga: HEBOH Didi Mahardika dan Cita Citata Diisukan Sudah Menikah, Panggilan Sayang Sang Biduan Disorot

Didi Kempot lanjut menginjakkan kakinya di benua Eropa. Pada 1996, ia mulai menggarap dan merekam lagu berjudul "Layang Kangen" di Rotterdam, Belanda. Tak lama setelah pulang kampung, pada era reformasi, dia mengeluarkan lagu "Stasiun Balapan".

Didi Kempot mulai menggarap dan merekam lagu berjudul layang kangen 1999.

Nama Didi Kempot kembali meroket setelah mengingatkan lagu kalung emas pada tahun 2013 lalu.

Kemudian pada 2016 penyanyi asal Solo tersebut mengeluarkan lagu suket teki. Sampai akhir hayatnya menjemput, Didi Kempot menjadi idola generasi milenial yang akrab dengan media social.

Didi Kempot. (Youtube)
Didi Kempot. (Youtube) (Youtube)

Didi Kempot telah menulis sekitar 700 lebih judul lagu. Hampir sebagian lagu-lagu yang diciptakan Didi Kempot menggunakan bahasa Jawa bertemakan patah hati dan kesedihan.

Di beberapa lagunya, Didi Kempot juga kerap menggunakan nama-nama tempat dalam lagunya.

Misalnya saja lagu Stasiun Balapan, Terminal Tirtonadi, KopiLampung, Prawan Kalimantan Parangtritis, Pantai Klayar, Tanjung Perak, Tanjung Mas, Ninggal Janji Magelang, nyimpen janji ademe Kutho Malang, hai kangen Magetan yang liriknya tetap menceritakan tentang patah hati.

Hampir sebagian karya musik yang ditulisnya bertemakan patah hati dan kehilangan.

Oleh karena itu, Didi Kempot kerap dijuluki oleh para penggemarnya dengan nama The Godfather of Broken Heart, Bapak Loro Ati Nasional, dan Bapak Patah Hati Indonesia.

Baca juga: Nasib Istri Muda Didi Kempot, 2 Tahun Menjanda, Yan Vellia Kini Jualan Nasi Goreng demi Nafkahi Anak

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved