Berita Viral

Diejek Kalah Taruhan Main Biliar, 2 Pria Tembak Mati 7 Orang, Satu Korban Berusia 12 Tahun

Dua orang pria menjadi buruan usai menembak mati tujuh orang termasuk bocah perempuan berusia 12 orang.

Editor: Liska Rahayu
Newsflas
Dua orang pria di Brasil menembak mati tujuh orang setelah diejek usai kalah taruhan main biliar, Selasa (21/2/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com - Dua orang pria menjadi buronan usai menembak mati tujuh orang termasuk bocah perempuan berusia 12 orang.

Keduanya melakukan penembakan setelah kalah taruhan main biliar.

Kekalahan tersebut membuat para korban mengejek mereka, yang kemudian memancing kemarahan.

Insiden tersebut terjadi, Selasa (21/2/2023), di sebuah bar di Sinop, Mato Grosso, Brasil.

Dikutip dari Daily Star, pelaku penembakan diketahui sebagai Edgar Ricardo de Oliveira 30 tahun, dan Ezequias Souza Ribeiro, 27 tahun.

Sementara itu, polisi Brasil mengungkapkan korban bernama Larisaam Frasaso de Almeida, 12 tahun, Orisberto Pereira Sousa (38), Adriano Balbinote (46), Getulio Rodrigues Frasao Junior (36), Josue Ramos Tenorio (48), dan Maciel Bruno de Andrade Costa (35), yang merupakan pemilik tempat biliar.

Sementara itu, korban ketujuh, Elizeu Santos da Silva (47), dilaporkan tewas di rumah sakit.

Laporan mengungkapkan bahwa Oliveira telah telah kalah pada permainan biliar melawan salah satu korban.

Bahkan ia dikabarkan kehilangan uang sekitar 4.000 real Brasil atau setara Rp11,8 juta.

Dua orang pria di Brasil menembak mati tujuh orang setelah diejek usai kalah taruhan main biliar, Selasa (21/2/2023).
Dua orang pria di Brasil menembak mati tujuh orang setelah diejek usai kalah taruhan main biliar, Selasa (21/2/2023). (Newsflas)

Ia kemudian kembali bersama Ezequiel untuk menantang orang yang sama, tetapi kembali kalah.

Kekalahan kedua Ezequiel kemudian menimbulkan ejekan dari para penonton.

CCTV kemudian menangkap saat pemilik tempat biliar ditembak mati oleh kedua orang tersebut, yang diikuti oleh korban lainnya.

Menurut penyelidik, kedua pelaku telah melarikan diri dari wilayah tersebut dan mencari perlindungan di area pedesaan.

Mereka saat ini nasih dalam pelarian, dan dinyatakan sebagai buron polisi.

Oliveira sebelumnya didakwa dengan melukai, ancaman dan kekerasan dalam rumah tangga.

Sementara Ribeiro didakwa dengan kejahatan seperti pencurian, membawa senjata, pembentukan geng, ancaman dan melukai.

(*/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.TV

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved