Materi Belajar

Ilmu Kimia : Pengertian dan Penemuan Ilmiah dari Ilmu Kimia Modern, Materi Belajar Kimia Kelas 10

Pengertian dan penemuan ilmiah dari ilmu kimia modern akan dibahas pada materi belajar kimia kelas 10 berikut ini.

Penulis: Rizky Aisyah |
HO / TRIBUN
Pengertian dan penemuan ilmiah dari ilmu kimia modern 

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN – Pengertian dan penemuan ilmiah dari ilmu kimia modern akan dibahas pada materi belajar kimia kelas 10 berikut ini.

Pengertian Ilmu Kimia

Ilmu Kimia adalah cabang ilmu yang mempelajari materi dan perubahannya, meliputi sifat-sifat materi, struktur materi, serta perubahan materi dan energi yang menyertai perubahan tersebut.

Ternyata dalam kimia ada penemuan yang dilakukan secara kebetulan atau melalui proses coba-coba yang berulang-ulang. Namun secara garis besar kimia memiliki dua landasan penting yaitu sisi teoritis (berdasarkan teori) dan sisi empiris (diperoleh dari pengamatan atau penelitian).

Ilmuwan Pendiri Kimia Modern Dengan Penemuan

Serangkaian penemuan ilmiah terkait proses dan reaksi pembakaran dianggap sebagai titik awal lahirnya ilmu kimia modern. Ini karena penemuannya berdasarkan prinsip dan teori yang dikembangkan oleh ahli kimia. Kemudian dipelajari melalui eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Nah, beberapa ahli kimia yang dianggap sebagai pendiri ilmu kimia modern adalah Joseph Priestley (1733-1804), Antoine Lavoisier (1743-1794) dan John Dalton (1766-1844).

Priestley adalah orang pertama yang melakukan eksperimen pembakaran yang dipelajari secara ilmiah. Pengukuran menunjukkan bahwa zat phlogiston hilang ketika bahan terbakar. Hal ini terlihat dari perbedaan massa sebelum dan sesudah pembakaran.

Penemuan pengukuran ini kemudian dikenal dengan teori phlogiston. Namun percobaan Priestley memiliki kelemahan yaitu pembakaran dilakukan dalam panci terbuka sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran zat dengan lingkungan sekitar. Karena itulah, pernyataan Priestley dibantah oleh Lavoisier.

Lavoisier juga menyebut sanggahannya ini hukum kekekalan massa. Sampai saat ini, teorinya sering dijadikan acuan teori kimia modern. Sedangkan kimia terus berupaya untuk mengembangkan berbagai bahan dan proses (pembakaran) dengan meminimalkan pencemaran lingkungan air, udara dan tanah.

Hal ini tentunya membutuhkan pemahaman konsep kimia yang valid dan terkini. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan penelitian yang berkesinambungan dan terintegrasi.

Salah satu bahan yang sedang dikembangkan saat ini adalah polimer (bahan untuk pembuatan minuman kemasan). Juga, ada bahan lain seperti keramik, komposit, dan kristal cair. Bahkan, teknologi CNT (Carbon Nanotubes) saat ini sedang dikembangkan.

CNT ini memiliki konduktivitas termal dan listrik yang sangat tinggi, membuatnya sangat berguna dalam elektronik tingkat lanjut. Misalnya pada mikroskop elektron. CNT juga memiliki fleksibilitas dan kekuatan yang lebih besar daripada baja. Tidak mengherankan jika CNT banyak digunakan sebagai bahan pesawat ruang angkasa.

Nah, untuk meringkas dari pembahasan di atas, ada beberapa hal penting yang perlu diingat tentang kimia modern.

  • Dua dasar kimia adalah aspek teoritis dan empiris.
  • Pendiri kimia modern adalah Joseph Priestley, Antoine Lavoisier dan John Dalton.
  • Teori flogiston menyatakan bahwa ada perbedaan massa sebelum dan sesudah pembakaran.
  • Hukum kekekalan massa Lavoisier telah menjadi standar kimia modern.
  • Bahan yang saat ini sedang dikembangkan dalam kimia adalah polimer, keramik, komposit, dan kristal cair.

(cr30/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved