Contoh Soal SNBT 2023

Contoh Soal SNBT 2023, Materi Pengetahuan dan Pemahaman Umum Serta Kunci Jawaban

Tes Pengetahuan dan Pemahaman Umum menjadi salah satu materi dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2023

Penulis: Istiqomah Kaloko |
Dok. Universitas Mikroskil
Ilustrasi SMA Belajar 

Jawaban: E. nasi dingin dianggap lebih baik dikonsumsi oleh pengidap diabetes

Pembahasan:

Gagasan utama merupakan topik paragraf yang terdapat dalam kalimat utama. Kalimat utama paragraf kedua pada teks di atas menginformasikan bahwa nasi dingin dianggap lebih baik dikonsumsi oleh pengidap diabetes. Kalimat utama pada paragraf tersebut terdapat di awal paragraf. Sementara itu, kalimat berikutnya adalah kalimat penjelas.

2. Pertanyaan manakah yang jawabannya tidak ditemukan dalam teks tersebut?

A. Apakah nasi dapat dikonsumsi bagi pengidap diabetes?

B. Bagaimana hasil penelitian terhadap nasi dingin?

C. Apakah nasi dingin memiliki kesamaan dengan kentang?

D. Mengapa nasi dingin baik dikonsumsi bagi pengidap diabetes?

E. Siapakah yang meneliti kentang sebagai makanan yang baik untuk dikonsumsi pengidap diabetes?

Jawaban: C. Apakah nasi dingin memiliki kesamaan dengan kentang?

Pembahasan:

Jawaban dari pertanyaan “Apakah nasi dingin memiliki kesamaan dengan kentang?” dapat ditemukan dalam teks. Jawabannya ada pada paragraf ketiga dalam kalimat 8, yaitu “Belum ada penelitian yang nasi. Akan tetapi, apakah bisa disamakan? Belum tentu. Kalau kentang sudah ada penelitiannya. Tetapi kalau makannya tetap banyak ya tetap naik.” kata dr Aris.

Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal nomor 3 - 5!

Data Catatan Tahunan tentang kekerasan terhadap perempuan yang dirilis oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menunjukkan jumlah laporan kekerasan pada 2018 mencapai 406.178 kasus, naik 16,5 persen dibanding dengan jumlah laporan pada 2017 yang berjumlah 392.610 kasus. Mariana Amirrudin, Komisioner Komnas Perempuan menyebutkan bahwa pola kekerasan yang terjadi masih sama, yakni paling tinggi di ranah personal atau ranah privat, ranah yang paling dianggap tabu untuk diungkap di ruang publik atau politik dari 13.568 laporan yang dianalisis oleh Komnas Perempuan, kekerasan dalam ranah privat yang mencakup hubungan dalam keluarga (KDRT) dan dalam hubungan pribadi seperti pacaran memiliki risiko yang besar dengan jumlah kasus mencapai 71 persen atau 9.637 kasus.

Dari beberapa kasus kekerasan seksual dalam ranah privat, jenis kekerasan yang paling banyak terjadi adalah inses, perkosaan, pencabulan, persetubuhan, eksploitasi seksual, dan perkosaan dalam perkawinan. Komnas Perempuan mencatat angka inses pada 2018 berjumlah 1.071, turun dibanding tahun 2017 yang mencapai 1.210. Namun, yang harus diperhatikan ialah pelaku yang kebanyakan adalah ayah kandung, ayah tiri, atau paman yang menyasar anak perempuan. Hal tersebut memprihatinkan lantaran orang yang sangat dekat dan dianggap sebagai pelindung atau penanggung jawab keluarga justru menjadi ancaman bagi anak. Komnas Perempuan juga mendapati temuan yang menunjukkan peningkatan laporan kasus perkosaan dalam perkawinan pada 2018 sejumlah 195 kasus dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 172 kasus. Peningkatan laporan ini disebabkan oleh meningkatnya keberanian korban untuk melaporkan kasus. Hal ini juga menunjukkan bahwa ada kesadaran korban bahwa pemaksaan hubungan seksual dalam perkawinan merupakan pemerkosaan yang bisa ditindaklanjuti sesuai koridor hukum.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved