Petarung MMA Sumut

Kisah Perjalanan Jon Saragih, Petarung MMA Sumut, Ikuti Jejak Jeka Saragih ke UFC

Jon Saragih sendiri masih memiliki hubungan keluarga dengan Jeka Saragih, dan berada di bawah bimbingannya selama ini. 

Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Jon Saragih Petarung MMA 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Jon Saragih merupakan petarung MMA, kelas Bantamweight (Kelas bantam) - 61,2 kg (135 pound).

Pria asal Simalungun ini akan berangkat ke UFC pada 6 Februari 2023 mendatang. 

Akan tampil perdana di UFC, Jon mengaku sangat bangga dan bertekad akan menyusul jejak Jeka Saragih. 

Baca juga: Sambut Hari Kemenangan Dewa Murga, Para Umat Tamil Ramaikan Maha Puja Thaipusam 2023

Jon Saragih sendiri masih memiliki hubungan keluarga dengan Jeka Saragih, dan berada di bawah bimbingan Jeka selama ini. 

Jon bercerita sejak kecil sudah menggeluti dunia bela diri seperti MMA.

Berawal dari mengisi waktu selang istirahat saat berladang, dirinya mendapat ilmu soal bela diri dari sang Ayah di waktu tersebut. 

"Waktu kecil belajar bela diri dari bapak, di sela waktu istirahat berladang," ujar Jon, pada Pers Konfrens menjelang keberangkatannya ke UFC, yang berlangsung di Teduh Cafe, Komplek Greenpark Medan, Minggu (5/2/2023). 

Bela diri sudah digelutinya sejak kecil mulai dari pencak silat dan wushu. 

"Setelah tamat SMA aku diajak sama bang Jeka, untuk menjadi atlet profesional," ungkapnya. 

Berawal dari latihan dijalanan tanpa penerangan, dirinya tak patah harap dan terus berlatih, sesi tersebut dilakukannya bersama Jeka Saragih dan teman-teman lainnya. 

"Dari itu mulai berkembang, sampai akhirnya punya tempat latihan, dan bergabung di kick boxing," jelasnya. 

Bergabung di MMA pada tahun 2021,  Jon kala itu menginjak usia 19 tahun, pertandingan pertamanya betemu dengan Jaka Naibaho yang juga orang Medan. 

"Pertama kali bertemu lawan yang orang Medan juga, syukurnya menang," tukasnya. 

Baca juga: Sambut Hari Kemenangan Dewa Murga, Para Umat Tamil Ramaikan Maha Puja Thaipusam 2023

Sudah bertanding 2 kali secara profesional dan berhasil memenangkan keduanya.

Kini Jon akan melangkah ke tingkat internasioan, yakni berangkat ke UFC. 

"Yang ditanamkan di diri saya, saya mau seperti bang Jeka, bisa membanggakan keluarga, Simalungun dan orang sekitar," tambahnya. 

Dirinya mengaku ketika bertarung kerap menikmatinya seperti bernyanyi.

Ia menanggap setiap pukulan adalah alunan nada. 

Disebutnya keberangkatannya ini masih sesi latihan selama 2 minggu, kemudian setelah itulah nantinya akan ditentukan bertanding dengan siapa. 

"Pertandingan setelah latihan 2 minggu di sana, mungkin akan turun kelas di 57, untuk lawan akan ditentukan setelah 2 minggu tersebut nantinya di tentukan," pungkasnya. 

Rudy Hermanto anggota DPRD Sumatera Utara, dari fraksi PDIP, turut mendukung keberangkatan Jon Saragih dengan memberikan uang tunai sebesar 1000 USD. 

Hal tersebut diungkapnya sebagai bentuk dukungan terhadap atlet-atlet Sumatera Utara. 

"Jon Saragih ini lahir di bawah bimbingan Jeka Saragih, kita bangga karena ini adalah suatu kemajuan untuk bisa memunculkan bibit atlet baru di Indonesia, khususnya Sumatera Utara," ujar Rudi. 

Rudi berharap bisa membuat Sumut sumber atlet dunia.

"Kalau bisa kita buat Simalungun ini jadi kampungnya atlet MMA, begitu orang ke sana yang diingat atlet MMAnya. Satu kampung kecil yang isinya petarung semua," katanya. 

(cr29/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved