Soal SNBT 2023

Contoh Soal SNBT 2023, Materi Literasi dalam Bahasa Indonesia, Lengkap Kunci Jawaban dan Pembahasan

Literasi dalam Bahasa Indonesia ini menjadi materi penting yang wajib dipelajari oleh calon mahasiswa agar bisa menjawab soal SNBT 2023 nantinya.

Penulis: Istiqomah Kaloko |
HO/Tribun Medan
ILUSTRASI. Soal materi literasi Bahasa Indonesia SNBT 2023 

Ide pokok merupakan hal yang dibahas dalam sebuah paragraf. Biasanya ide pokok terletak pada kalimat utama yang posisinya bisa di awal, akhir, atau di awal dan akhir paragraf. Akan tetapi, ide pokok juga bisa tersebar di seluruh kalimat dalam teks. Paragraf yang ide pokoknya tersebar biasanya berupa paragraf naratif atau deskriptif.

Langkah yang harus dilakukan untuk menentukan ide pokok dari sebuah paragraf adalah dengan membaca teksnya dan menentukan hal penting apa yang diterangkan dalam paragraf tersebut.

Hal yang secara umum dibicarakan dalam paragraf kedua terletak pada awal paragraf, yakni nama baru Facebook dan filosofinya. pernyataan ini sesuai dengan pilihan jawaban A.

Pilihan jawaban B tidak tepat karena teksnya tidak membahas asal-usul nama baru Facebook.

Pilihan jawaban C tidak tepat karena paragraf tersebut tidak membahas proses lahirnya nama baru Facebook.

Pilihan jawaban D tidak tepat karena paragraf 2 tidak membahas tujuan penggantian nama Facebook. Ada pula kesalahan informasi karena Metaverse tidak dibuat untuk menggantikan nama Facebook.

Pilihan jawaban E tidak tepat karena paragraf 2 tidak membahas pergantian struktur.

Baca juga: Contoh Soal SNBT 2023 Materi Pemahaman Bacaan dan Menulis Beserta Pembahasannya

Teks berikut ini digunakan untuk menjawab soal nomor 3 dan 4

Divide et impera menjadi salah satu kepanjangan tangan Kemitraan Dagang Belanda (VOC) untuk menguasai Nusantara. Istilah ini berasal dari kata Spanyol yang berarti 'belah dan kuasai'. Istilah ini mengacu pada strategi perang yang dikombinasikan dengan kontrol politik, ekonomi, dan sosial atas suatu wilayah atau kelompok. Cara ini bahkan sudah menjadi kebiasaan VOC untuk mempertahankan kolonialisme di Indonesia, baik secara politik, militer maupun ekonomi. Orientasinya adalah mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan menaklukkan raja-raja nusantara. Misalnya, dalam kasus kerajaan Mataram, posisinya melemah karena terbagi menjadi empat wilayah.

Dalam konteks lain, Divide et impera juga berarti mencegah kelompok kecil berintegrasi menjadi kelompok yang lebih besar dan lebih kuat. Kondisi ini sangat terasa ketika kita berada di tengah pandemi Covid-19. Misalnya, kita tidak menyadari bahwa pro dan kontra kebijakan publik justru sorotan peningkatan ketimbang upaya bersama untuk keluar dari pandemi ini. Pada saat itu, kondisi sosial seolah terekspos pada 'politik 'belah dan kuasai '. Ego "siapa kita" lebih menonjol daripada "inilah kita!"

Media sosial telah menjadi tempat untuk membangkitkan sisa-sisa digital dari zaman kegelapan. Langkah awal yang telah bergerak maju mendadak kembali mundur. Upaya membentuk kekebalan bersama juga menemui kendala di tengah kejadian. Misalnya, menurut hasil survei, persentase warga DKI Jakarta yang menolak menerima vaksin Covid-19 tertinggi di Indonesia sebesar 33 persen. Kita harus mengingat kata-kata ahli virologi Faheem Younus, "Orang yang terpecah tidak bisa menang melawan virus yang bersatu."

3. Berkaitan dengan narasi di atas, bacalah pernyataan berikut ini.

A. Kemitraan perdagangan pemerintah Belanda menggunakan strategi Divide et Impera untuk menguasai wilayah nusantara.

B. Kerajaan Mataram terbagi menjadi 4 wilayah karena adanya perluasan daerah kekuasaan.

C. Pro dan kontra kebijakan publik mempengaruhi semangat kebersamaan dalam menghadapi pandemi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved