KKB

Sosok Yan Mandenas, Anggota DPR Beri Saran Panglima TNI Cara Tumpas KKB Papua

Yan Mendenas meminta Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono untuk membuat strategi khusus menghetikan KKB di Tanah Papua.

Istimewa/HO
KKB Papua dan Yan Mandenas - Sosok Yan Mandenas, Anggota DPR Beri Saran Panglima TNI Cara Tumpas KKB Papua 

Ia adalah politisi yang berasal dari Papua Tengah.

Dia terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Partai Gerakan Indonesia Raya.

Dia adalah satu-satunya anggota Partai Gerakan Indonesia Raya dari daerah pemilihan Papua.

Pendidikan:

  • S1 ILMU ADM NEGARA, ISIP UNCEN (2003 - 2008)

  • S2 ILMU SOSIAL POLITIK, MAGISTER SOSIOLOGI (2010 - 2013)

Situasi Papua Bikin DPR Was-was

Sebelumnya, DPR RI tampaknya agak was-was dengan situasi Papua yang baru-baru ini semakin memanas.

Apalagi kalau bukan gara-gara teror KKB Papua yang semakin meningkat dan kerusuhan imbas penangkapan Lukas Enembe.

Maka dari itu, pihak DPR RI meminta agar TNI-Polri memperketat penjagaan di Papua.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.

Ia meminta aparat keamanan menyikapi serius situasi keamanan dan ketertiban di Papua.

Menurutnya, aparat penegak hukum harus mengantisipasi setiap potensi ancaman kerusuhan, mengingat situasi di Papua sangat rawan untuk ditunggangi yang bertujuan untuk merusak ketentraman masyarakat di Papua.

“Pertama, Polri saya minta terus lakukan kerja sama dengan TNI dan BIN untuk waspada dengan potensi kericuhan ini.

Siagakan keamanan maksimal. Karena apapun yang terjadi di Papua sekarang, sangat berpotensi untuk ditunggangi oleh pihak-pihak yang sedari dulu ingin merusak tatanan keamanan dan stabilitas di sana (Papua)," kata Sahroni melalui keterangan tertulisnya yang dikutip Parlementaria, Selasa (17/1/2023), melansir dari dpr.go.id.

Legislator Partai NasDem dari Dapil DKI Jakarta III itu mengingatkan agar pengamanan oleh Polri, TNI, dan BIN dilakukan dengan terukur dan mematuhi standar operasional prosedur (SOP).

"Jangan sampai ada celah aparat keamanan terjerat pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan lain sebagainya. Hindari tindakan berlebih yang jelas tidak diperlukan," tukasnya.

Diketahui, situasi di wilayah Papua memanas setelah beberapa rentetan peristiwa yang terjadi belakangan ini.

Ketegangan saat ini disinyalir datang dari dua pihak, satu berasal dari massa yang tidak puas dengan penangkapan Lukas Enembe yang dilakukan KPK, kedua dari Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang disebut memanfaatkan situasi.

(*/ Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved