Pembunuhan Berantai Bekasi

POLISI Ungkap Hal Janggal Wowon, Suara Kerap Berubah hingga Mau Bicara saat Diminta Jadi Dalang

Wowon menggunakan suara yang berbeda-beda memerankan karakter Aki Banyu dan membeberkan seluruh detail kasus pembunuhan berantai yang ia lakukan.

Editor: Liska Rahayu
Ho/ Tribun-Medan.com
Wowon alias Aki Pembunuh Berantai 

TRIBUN-MEDAN.com - Ada hal aneh sekaligus unik yang dialami oleh pihak kepolisian saat menginterogasi Wowon Erawan alias Aki (60) telah melakukan pembunuhan berantai di Bekasi-Cianjur.

Seperti diketahui, Wowon bersama dua rekannya telah melakukan pembunuhan berantai yang korbannya mencapai sembilan orang.

Tak hanya itu, mereka pun berhasil menipu hingga 11 tenaga kerja wanita (TKW).

Dikutip dari TribunWow.com, Wowon diketahui bungkam saat ditanya oleh pihak kepolisian mengenai detail kasus pembunuhan berantai yang ia lakukan.

Tetapi Wowon baru mau mengaku bahkan secara detail saat pihak kepolisian meminta yang bersangkutan untuk menjadi dalang.

Wowon menggunakan suara yang berbeda-beda memerankan karakter Aki Banyu dan membeberkan seluruh detail kasus pembunuhan berantai yang ia lakukan.

Informasi ini disampaikan oleh Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

"Ini yang unik pada saat memeriksa si Wowon ini kalau ditanya langsung susah. Tapi kalau disuruh ndalang kebuka semua itu, sambil dalang dia. Di mana korbannya disimpan? Di sini. Di mana korbannya disimpan? Di sini. Ini fakta penyidikan," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/1)/2023).

Identitas 9 Korban Pembunuhan Berantai

Pihak kepolisian menemukan secara total, ada sembilan korban tewas yang berkaitan dengan kasus keracunan di Bekasi.

Dilansir TribunWow.com, kebanyakan korban masih berhubungan keluarga dengan tersangka Wowon Erawan alias Aki (60).

Di mana korban tewas di Bekasi, Ai Maimunah (40) adalah istrinya, dan Ridwan Abdul Muiz (23) serta Muhammad Riswandi (17) adalah anak tirinya.

Sementara itu, pelaku lain adalah Solihin alias Duloh (63) dan M Dede Solehuddin.

Diketahui, Dede merupakan seorang korban yang ikut menjadi korban keracunan di Bantar Gebang, Bekasi Jawa Barat.

Ia diduga sengaja menenggak kopi berpestisida untuk menghindari kecurigaan polisi.

Dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023), Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran membeberkan bahwa pelaku melakukan penipuan kepada korbannya.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved