Bacaan Sholawat Asyghil yang Jarang Diketahui, Lengkap Arti dan Keistimewaannya

TRIBUN-MEDAN.com - Berikut bacaan lirik Sholawat Asyghil yang jarang diketahui. Lengkap bacaan Arab Latin beserta artinya.

Selain lirik Sholawat Asyghil , simak juga keutamaan Sholawat Asyghil .

Sholawat Asyghil dapat menjadi amalan doa sehari-hari.

Sholawat Asyghil adalah sholawat populer di kalangan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) yang bermakna doa untuk Nabi Muhammad dan permohonan agar dijauhkan dari orang-orang dzalim.

Baca juga: Jadwal Bulu Tangkis Indonesia Masters 2023 Mulai Pukul 08.00 WIB, Live Streaming Gratis di RCTI+

Baca juga: Dikabarkan Pindah Partai, Sandiaga Uno Bantah Isu Dirinya Bergabung ke PPP

 
Adapun bacaan atau Lirik Sholawat Asyghil adalah:

Sholawat Asyghil

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa asyghilizh zholimin bidz zholimin wa akhrijna min bainihim salimin wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in

Artinya, "Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang dzalim dengan orang dzalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat Nabi SAW.”

Baca juga: Doa Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan, Minta Hal Ini, Lengkap Doa Ketika Melihat Hilal

Keutamaan Membaca Sholawat

Berikut beberapa fadhilah atau keutamaan membaca Sholawat Nabi.

1. Pahala kebaikan berlipat ganda

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Baca juga: Bacaan Niat Sholat Dhuha, Lengkap Doa Nabi Muhammad, Keistimewaan Setara Umrah dan Haji

 
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan darinya sepuluh kesalahan, dan ditinggikan baginya sepuluh derajat (HR. Nasa’i no. 1297; Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menilai hadis ini hasan).