Berita Sumut
Dosen Unimed Raih Penghargaan di China atas Gagasan Tentang Pencegahan Kontaminasi Tanah dan Air
Penghargaan tersebut diberikan atas gagasannya tentang cara pencegahan kontaminasi tanah dan air tanah di wilayah perkotaan dari air hujan
Penulis: Husna Fadilla Tarigan |
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Wisnu Prayogo, Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan UNIMED, yang tengah menempuh pendidikan S3 di China, berhasil meraih penghargaan Outstanding Prize dari Environmental Protection Administration, Executive Yuan, Republic of China.
Penghargaan tersebut diberikan atas gagasannya tentang cara pencegahan kontaminasi tanah dan air tanah di wilayah perkotaan dari air hujan dengan kualitas yang buruk menggunakan media filter mineral wool.
Penghargaan ini diperebutkan oleh kurang lebih 100 orang mahasiswa asing dari berbagai negara, seperti Indonesia, Vietnam, India, Filipina, Pakistan, dalam ajang Sustainability and Innovation Soil and Groundwater Remediation Research Competition.
Wisnu Prayogo menyebutkan, gagasan tersebut berdasarkan riset yang ditemukan, dimana lebih dari 50 persen rumah tangga di perkotaan menggantungkan hidupnya dari air tanah dan tanah.
"Padahal air limpasan di perkotaan banyak mengandung polutan berbahaya yang berpotensi sebagai pencemar keduanya," ujar Wisnu kepada Tribun Medan, Rabu (18/1/2023).
Berbagai penelitian terdahulu telah berhasil mengujicobakan mineral wool sebagai media penjernih air dalam skala laboratorium. Namun hingga saat ini belum tersedia penelitian yang memperlihatkan bagaimana penggunaanya di dunia nyata.
Mineral wool dapat digunakan sebagai bahan pendukung di kota-kota yang mengalami penurunan kualitas tanah dan air tanah dengan cukup menanamnya di lapisan tanah dengan kedalaman 50-100 cm dari permukaan tanah, seperti menggabungkan dengan lahan parkir, pekarangan rumah, bahkan drainase jalan raya.
"Mineral wool terbuat dari 100 persen bahan alami ramah lingkungan dari lava gunung berapi yang telah terbukti dapat memperbaiki parameter fisik, kimia, dan biologi dalam skala laboratorium hingga 97 persen," jelasnya.
Tingginya konsentrasi Al2O3 dan CaO menjadikan benang-benang lakunar di mineral wool memiliki sifat penapisan yang lebih baik dibandingkan rock wool, glass wool, dan stone wool.
Kapasitas penapisan oleh permukaan benang yang tinggi menjadikan viskositas air yang terperangkap menjadi turun. Faktor ini yang menjadikan tidak akan terjadinya clogging sehingga masa pakai menjadi lebih lama hingga seumur hidup.
Disebutnya bahwa gagasan ini sangat berpotensi bagi Indonesia menjadi produsen terbesar mineral wool. Mengingat Indonesia dikelilingi gunung berapi, yang menjadi sumber utama pembuatannya.
"Banyaknya gunung lava berapi yang jumlahnya mencapai 750, menjadikan ASEAN sebagai wilayah potensial untuk dikembangkan sebagai produsen utama mineral wool," pungkasnya.
(cr26/tribun-medan.com)
Dosen Unimed Raih Penghargaan di China
Gagasan Tentang Pencegahan Kontaminasi Tanah dan A
Tribun Medan
| Daftar Nama 20 Pejabat Baru Pemkab Deli Serdang yang Dilantik Bupati dr Asri Ludin Tambunan |
|
|---|
| Penjelasan Polda Sumut Penyebab 7 Tersangka Kasus Pembunuhan Dilepas, Istri Korban Kecewa |
|
|---|
| Nasib Eks Kepala Dinas Perhubungan Siantar Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Penjara, Pungli Parkir Ilegal |
|
|---|
| Daftar Lengkap 14 Pejabat Eselon II Pemkab Karo yang Baru Dilantik Bupati, Berikut Nama-namanya |
|
|---|
| Penyebab Gubernur Bobby tak Dihadirkan di Sidang Perkara Korupsi Jalan Sumut, Penjelasan Jaksa KPK |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Wisnu-Prayogo-Dosen-Jurusan-Pendidikan-Teknik-Bangunan-UNIMED.jpg)