Bikin Hakim Terheran-heran, Cerita Kuat Maruf di Kamar Putri Candrawathi: Seprei Pada Ketarik

Majelis Hakim heran dengan pengakuan Kuat Maruf, satu dari lima terdakwa pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Kolase Tribun Medan
Putri Candrawathi dan Kuat Maruf - 

"Waktu itu berani,"

"Karena, saya nggak terima melihat Ibu (Putri Candrawathi) tergeletak di situ, Yang Mulia," jawab Kuat.

Hakim lantas bertanya, hal yang akan Kuat lakukan jika saja saat itu berhasil menangkap Yosua.

"Kalau sampai kekejar, saudara apakan itu Yosua?" tanya hakim.

"Ya kalau ketemu, saya tidak tahu,"

"Yang jelas, Yosua lari keluar,"

"Karena saya ingat Ibu, saya baru nolongin Ibu," ucap Kuat.

Kuat mengaku, setelah itu, pisau tersebut dia masukkan ke dalam tas.

Namun, akhirnya terbawa ketika dia dan rombongan kembali ke Jakarta keesokan paginya.

Hal ini berawal saat jaksa penuntut umum mempertanyakan kepada Kuat Maruf mengenai kondisi Putri Candrawathi di Magelang usai memergoki Yosua mengendap-endap di tangga.

Dalam kesaksiannya, Kuat Maruf melihat, Putri tergeletak di lantai dengan posisi kasur dalam kondisi acak-acakan.

"Keadaan tempat tidur bagaimana?" tanya jaksa.

"Pada saat itu, berantakan," jawab Kuat.

"Berantakan seperti apa?" tanya jaksa lagi.

"Ada seprei, pada ketarik,"

"Bantalnya tidak sesuai tempatnya," ungkap Kuat Maruf.

(*/ Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved