Wisata Kepri

Pulau Buluh, Destinasi Wisata Perkampungan Tua di Kepulauan Riau

Pulau Buluh merupakan sebuah pulau kecil yang terdapat di pesisir Pulau Batam Kepri. Disebut Pulau Buluh karena sebagian besar tanaman di sini Bambu.

HO / Tribun Medan
Festival Jong di Pulau Buluh Batam yang digelar untuk merayakan HUT RI diikuti ratusan peserta, Selasa (16/8/2022). Tak hanya warga Pulau Buluh, peserta juga datang dari Pelalawan dan Bengkalis Riau, Karimun hingga Tanjungpinang 

Amir pertama di Pulau Buluh bernama Tengku Umar bin Tengku Mahmud sedangkan di Nongsa, yang menjadi amir pertama adalah anaknya keturunan dari Raja Isa yakni Raja Mahmud bin Raja Yakup bin Raja Isa atau Nong Isa.

Direktur Eksekutif Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Batam, Edi Sutrisno menjelaskan arsitektur bangunan dikiri dan kanan pasar sama dengan yang ada di Malaka dan Penang.

Dulunya pasar ini dikembangkan oleh tauke Tionghoa bernama Tan Iu Tse. Ia adalah seorang Taulo (dulu kepala administrasi pemerintahan orang Tionghoa, seperti Camat).

Potret perlombaan di Bulang Fun Day di Pulau Buluh, Bulang, Batam, Selasa (30/8/2022)
Potret perlombaan di Bulang Fun Day di Pulau Buluh, Bulang, Batam, Selasa (30/8/2022) (tribunbatam.id/Beres Lumbantobing)

Taulo tidak hanya mengurusi pemerintahan orang Tioghoa saja, tetapi juga mengurusi masalah ekonomi.

“Beliau adalah pemilik toko bahagia, toko pertama di pulau ini yang mensuplai makanan orang-orang Tionghoa,” sebutnya.

JADI Pusat Perdagangan dan Niaga

Pulau Buluh dulunya menjadi pusat perdagangan dan niaga di Batam.

Pulau Buluh juga mempunyai infrastruktur yang lengkap, termasuk bioskop yang bernama capitol yang berdasarkan informasi dulu lokasinya berada di vihara sekarang.

Di Pulau Buluh juga terdapat perigi tua. Orang Melayu menyebut sumur dengan perigi. Perigi ini dibangun pada tahun 1911 sebagaimana angka yang tertera di dinding perigi.

Dijelaskan Edi, bangunan perigi menggunakan batu bata yang dibuat Raja Ali Kelana, pemilik batu bata “ Batam Brickworks” pada tahun 1896.

Menurut tokoh masyarakat Pulau Buluh Djuni Rudy Arto, perigi atau sumur ini dulunya digunakan masyarakat untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci dan sebagainya.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas, Ardiwinata menelusuri melakukan napak tilas atau ber heritage walk ke Pulau Buluh, Pulau Boyan dan Pulau Bulang Lintang, Sabtu (26/2/2022).  
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas, Ardiwinata menelusuri melakukan napak tilas atau ber heritage walk ke Pulau Buluh, Pulau Boyan dan Pulau Bulang Lintang, Sabtu (26/2/2022).   (ISTIMEWA)

Namun setelah pipanisasi masuk dari Batam, perigi ini sudah tidak digunakan lagi.

Lokasi perigi dulunya berada di sekolah Cina, kini kondisi perigi terlihat sudah tidak terawat, dipenuhi sampah dan tanaman liar.

SEJARAH Singkat Pulau Buluh

Selain keindahannya, Pulau Buluh juga memiliki sejarah budaya yang patut untuk diketahui.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved