Breaking News

Liga 1

LIGA 1 Tanpa Degradasi, Bos Madura United Geram, Ini Kompetisi Model Apa?

Achsanul Qosasi kembali lantang mengkritik dan menyuarakan keluh-kesahnya soal kebijakan PSSI.

MADURA UNITED
Presiden Madura United Achsanul Qosasi. (MADURA UNITED) 

TRIBUN-MEDAN.com - Semenjak kompetisi Liga 2 dihentikan dan Liga 1 berlanjut dengan status tanpa degradasi, Presiden Madura United United, Achsanul Qosasi dibuat geram.

Achsanul Qosasi kembali lantang mengkritik dan menyuarakan keluh-kesahnya soal kebijakan PSSI.

Terbaru, pengusaha kelahiran Sumenep, Madura, 10 Januari 1966 itu kecewa dengan hasil Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, pada Kamis (12/1/2023).

Induk sepak bola Indonesia memutuskan untuk menghentikan kompetisi Liga 2 musim ini dan menghapus sistem degradasi di Liga 1 2022/2023.

Menurut Achsanul Qosasi, peserta Liga 2 sebenarnya masih menaruh harapan kompetisi bisa berjalaan lagi dengan sistem bubble.

Baca juga: BERITA PERSIB: PSSI Jadi Sasaran, Direktur PT Persib Kecewa Liga 2 Dihentikan, PSMS tak Tanda Tangan

Akan tetapi, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi tidak punya dana mencukupi.

Kendati demikian, Achsanul Qosasi mendesak keuangan menipis itu tidak menjadi alasan kompetisi harus dihentikan.

Ia menyebut hal itu adalah risiko LIB dan mereka harus lebih bekerja keras mencari sokongan dana.

"Sebenarnya peserta Liga 2 meminta bubble, tapi LIB tak ada uang," tulis Achsanul Qosasi dikutip dari Twitternya pada Jumat (13/1/2023).

"Tak punya duit itu resiko LIB, silakan cari cara, itulah Tugas Direksi, bukan menghentikan kompetisi," tulis Bos Madura United tersebut.

Baca juga: PREDIKSI Skor Brighton Vs Liverpool, Head to Head The Reds Masih Dihantui Rekor Buruk

Melansir dari kompas, Achsanul Qosasi menilai hasil keputusan rapat PSSI sebagai bukti bahwa mereka tidak serius mengelola sepak bola.

Ia mengatakan, kompetisi Liga 1 tanpa degradasi tak ayal layaknya sebuah turnamen semata.

Menurut dia, klub mempunyai hak untuk menolak keputusan yang dirasa banyak menyebabkan kerugian.

"Itu namanya bukan kompetisi, tetapi turnamen. Jika ada peserta Liga 1 tidak bersedia melanjutkan, mestinya boleh, ujarnya itu dikutip dari Kompas.com.

"Ini federasi memang sudah tidak serius. Padahal, kami ini serius loh,"sambung pria yang akrab disapa AQ.

Baca juga: PSMS Medan Tak Ikut Tanda Tangani Surat Rekomendasi Penghentian Liga 2, Ini Daftar Sikap 20 Klub

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved