Gunakan Darah, Jenglot, Keris hingga Uang Gambar Sukarno, Ritual Abah Yanto Dukun Pengganda Uang

TRIBUN-MEDAN.COM - Polisi menangkap seorang pria dengan kondisi stroke berinisial MY (42) di Perum Gran Verona, Kota Gresik, Jawa Timur atas dugaan penipuan.

Pria yang akrab dipanggil Abah Yanto tersebut mengaku bisa menggandakan uang dengan ritual darah.

Selain darah dan jenglot, Abah Yanto juga menggunakan media keris. Ia mengaku sudah menjalani ritual selama setahun terakhir dan memiliki pengikut di Gresik, Lamongan, Surabaya hingga Tuban.

Di rumah Abah Yanto, polisi menemukan 42 kantong berisi darah masing-masing 250 cc yang tersimpan rapi di lemari es. Darah tersebut digunakan untuk ritual menggandakan uang hingga para korban percaya.

Sakit stroke dan tinggal bersama istri muda, punya sopir dan asisten

Abah Yanto ternyata melakukan praktik penggandaan uang di Desa Ngabetan, Cerme, Gresik.

Sementara rumah yang digerebak polisi adalah tempat tinggalnya.

Di rumah yang terbilang mewah tersebut ia tinggal dengan perempuan muda, Aimatul Choiriyah (31), warga Desa Setro, Kecamatan Menganti.

Aimatul disebut sebagai istri muda Abah Yanto dan mereka sudah tinggal serumah.

Diketahui, di kamar belakang rumah Abah Yanto, dipergunakan sebagai tempat dia menerima para pasiennya.

Ia juga diketahui memiliki mobil baru dan seorang sopir.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Paguyuban Perum Grand Verona, Edo Prasetya Saputra.

Ia mengatakan sehari-hari Abah Yanto menggunakan kursi roda karena stroke.

Setiap pagi, Abah Yanto menggunakan kursi roda dan berjemur di bawah terik sinar matahari.

Menurut Edo, warga sudah resah dengan keberadaan Abah Yanto karena pasien yang datang silih berganti tak mengenal waktu.