Viral Medsos

Pelayanan RSUD Sidikalang Buruk, Bayi Dalam Kadungan Meninggal Usai Terlambat Ditangani

Pelayanan RSUD Sidikalang buruk, hingga bayi dalam kandungan meninggal dunia akibat lambatnya penanganan tim medis, Selasa (10/1/2023).

TRIBUN-MEDAN.com, SIDIKALANG - Pelayanan buruk RSUD Sidikalang, dialami pasangan suami istri Rahmadayanti boru Ujung (32), dan sang suami Mayahtra simanjorang (36).

Pasalnya pasutri ini yang hendak berbahagia menunggu kelahiran anak pertamanya, justru mengalami hal yang sebaliknya.

Ia harus belajar mengikhlaskan bayi pertamanya ini pergi untuk selama-lamanya dikarenakan pelayanan buruk dari tim medis RSUD Sidikalang.

Menurut keterangan pasien, Rahmadayanti boru Ujung (32), dirinya bersama sang suami, Mayahtra simanjorang (36) datang ke RSUD Sidikalang pada hari Sabtu (7/1/2023) malam sekitar pukul 22.30 WIB, dengan kondisi sudah pecah ketuban.

"Pada malam minggu itu datang kemari sudah pecah ketuban, karena kata bidan di kampung, alat di sana lebih lengkap. Lalu, setiba di rumah sakit, tante saya turun nanya ke perawat ada dokter gak. Katanya ada. Makanya kami rawat di sini," ujarnya kepada Tribun Medan, Selasa (10/1/2023).

 Rahmadayanti mengungkapkan, apabila dari awal disebut tidak ada dokter, maka pasangan suami istri akan bergerak ke rumah sakit yang ada di Kota Kabanjahe Kabupaten Karo.

Setelah diberitahu ada dokter, maka Rahmadayanti kemudian dibawa ke ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) , dan dilakukan pemeriksaan luar.

Setelah dilihat sudah pecah ketuban, perawat yang kala itu sedang berjaga kemudian menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan USG.

Namun, pemeriksaan itu dilakukan oleh dokter yang kala itu di sebut sedang melakukan operasi kepada pasien lain.

"Setelah kami tunggu sampai jam 12 malam ke atas, kata perawatnya besok aja di USG. Rawat inap aja dulu. Baru lah saya dibawa ke ruangan Mawar, " Jelasnya.

Setelah keesokan harinya tepatnya pada hari Minggu, Rahmadayanti tak kunjung mendapatkan perawatan dari pihak kedokteran.

Malah menurut kata salah seorang perawat bahwa dokter pada hari Minggu tidak ada di rumah sakit.

"Rupanya pas hari minggu, enggak ada dokter. Besok lah pas hari senin, " Ucap Rahmadayanti menirukan ucapan perawat.

Dirinya pun mendesak perawat agar segera dilakukan pemeriksaan USG, namun perawat malah memarahi pasien.

"Katanya masih ada nomor antrian. Nanti lah tunggu nomor antriannya kosong. Aku kondisinya sudah lemas, tidak ada tenaga lagi. Jadi kami tanya, bagaimana ini. Lalu di bawa lah kami ke ruangan VK (kamar bersalin). Jadi karena sudah gak sanggup lagi, ku bilang lah, gak bisa kami di duluankan kak? . Lalu kata mereka, masih banyak pasien disitu. Lagian dokter cuma satu. Kalau kalian mau (cepat), kalian bilang lah sama dokternya, " Ungkapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved